Jumat

Mengenal Allah, Menegakan Perdamaian

Manusia diutus ke muka bumi adalah untuk menjadi khalifah-Nya. Meski demikan, tidak semua orang layak menjadi khalifah-Nya. Untuk menjadi wakil Allah tentu harus pula mengenal yang
diwakilinya. Kualitasnya pun harus layak untuk menjadi wakil-Nya. Dengan demikian, hanya orang yang telah makrifat (mengenal Allah) saja yang pantas untuk menjadi wakil atau khalifah-Nya. Sebab orang yang makrifat sudah pasti ahlaknya baik, mampu mengendalikan hawa nafsu dan senantiasa mengisi kehidupannya dengan hal-hal yang positif. Jika kemudian ada orang yang mengaku telah makrifat tapi ahlaknya masih buruk maka hal itu jelas belum bermakrifat alias ngaku-ngaku saja.

Salah satu sumbangsih orang yang telah bermakrifat adalah mampu menegakan perdamaian. Mereka memiliki toleransi yang tinggi terhadap sesamanya. Meski berbeda pendapat bahkan berbeda keyakinan dengan orang lain, mereka tetap akan menghormatinya. Mereka tidak akan berebut benar sebab kebenaran cuma milik Allah semata. Dengan demikian, makin banyak orang yang mengenal Allah maka sesungguhnya perdamaian di muka bumi ini bisa lebih mudah diwujudkan.


Kondisi yang sekarang ini di Indonesia tidaklah demikian. Perang lebih mudah tersulut. Kekerasan lebih mudah terjadi oleh karena perbedaan paham, pendapat dan keyakinan. Masing-masing kelompok mengklaim sebagai kebenaran sejati bahkan sesekali mencatut nama Tuhannya. Dalam hal beragama pun sama saja! Mereka lebih suka memperbanyak pengikut ketimbang meningkatkan kualitas umatnya. Apalagi jika ada artis atau orang terkenal yang pindah ke agama kita, maka kita sangat bangga karena berarti pengikutinya tambah banyak dan figur tersebut bisa dijadikan model untuk mempromosikan agamanya yang baru.
Lah, ini kah aneh.. yang dituju koq pada kuantitas? Buat apa pengikutnya banyak tapi ternyata kualitas umatnya minim, terbelakang, miskin? Agama bukanlah hitungan statistik. Agama hendaknya menjadi solusi bagi masalah kehidupan manusia dan bukan malah menjadi masalah bagi manusia lain.
Ketika agama dijadikan rebutan kebenaran maka agama akan menjadi masalah bagi manusia. Antar agama bisa menimbulkan perang. Antar aliran agamapun bisa menimbulkan pertikaian. Lah kan malah lucu ketika berperang menyebut-nyebut nama Tuhan yang sama tapi malah saling membunuh seperti yang terjadi pada perang Irak-Iran dulu. Tidaklah mengherankan jika kemudian ada orang yang berpendapat bahwa dunia ini akan lebih baik jika tanpa agama karena agama dijaman sekarang ini selalu menyulut peperangan antar manusia.

Tidak ada komentar: