Bilangan 10 adalah terdiri dari angka 1 dan 0. Satunya adalah ruhani dan Nolnya adalah jasmani. Kita berhitung diawali dari 1 dan kalau mengaji diawali dari ALIF.
Alif fat-hah A = Aku.
Alif kasroh I = Yo iki.
Alif dlommah U = Yo iku.
A-I-U sama dengan Aku Iki Urip, begitulah maknanya. Kalau didalam kitab Daqo-iq dikatakan SYAJAROTUL YAQIN atau kayu urip. Sedangkan kalau di baiatan ‘amaliah disebut KAYU ANJIR.
Angka 10 dimana sesuai makna huruf dalam kalimat
Bismillahirrohmanirrohim (dengan background hitam ( ketiadaan ) dan
tulisan putih ) , dimana lambang tersebut kita urai berdasarkan unsurnya
:
Lambang :
1 : RUHani ( isi / NURULLOH / Laa ilaha ilallah – ke-tauhid-an )
0 : Jasmani ( Wadah /Jasad / Warongko / Muhammad – ke-masyarakat-an)
1 = Ruhani memang asalnya dari SONO ( mahluk
diluar dunia ) kehidupan alam malakut, dan Ruhani sudah ber BAI'AT (
berjanji ) kepada Allah sesuai dengan alqur'an Alastu birobbikum
( bukankah AKU ( Allah ) tuhanmu , kemudian jawab RUH , benar ENGKAU
adalah tuhanku , kemudian RUH berjanji kepada ALLAH kalau engkau nanti
diturankan kedunia apa janjimu " Tidak aku ciptakan JIN dan manusia
kecuali hanya beribadah kepadaMU " itulah janji RUHani kepada Allah
dialam malakut sebelum RUPA Manusia ada ( masih dalam proses ).
0 = Jasmani unsur pembentuk dari dunia yg terdiri
dari ( api ,air, angin, dan tanah ) yg dikumpulkan oleh malaikat atas
perintah Allah. kemudian diberi bentuk seperti wujud sekarang ini
jadilah manusia. yg terdiri dari huruf ( mim ha mim dal ) tetapi ada MIM
rahasia yaitu MIM yg ditasjid ( yg tidak maujud /ghoib )
" WALAQOD KHOLAQOKUM TSUMMA SHOWWARNAKUM TSUMMA QULNAA LILMALAA-IKATISJUDUU LI – AADAMA "
artinya " Dan sungguh2 AKU telah
menciptakan kamu semua , kemudian membuat RUPA KAMU ( showwarnakum ) ,
kemudian aku dawuh kepada malaikat :Sujudlah kepada Adam. "
Setelah bayi berusia 40 hari ( ada yg mengatakan 120 hari ) maka
dikirim lah RUHani ke bayi tersebut sehingga terjadilah kehidupan.
karena pada umur 40 hari sudah ada kehidupan pada janin. Sehingga dari
kejadian tersebut didalam DIRI MANUSIA , ada 2 kehidupan yaitu kehidupan
JASMANI dan kehidupan RUHANI, dan 2 kehidupan ini yg mempergaruhi tata
cara hidup manusia.
Karena kehidupan manusia di dunia maka JASMANI akan dominan
terhadap RUHANI, hidupnya JASMANI adalah hidupnya sandaran, sedangkan
sebenarnya yg hidup itu adalah RUHANI , tatkala RUHani meninggalkan
jasmani maka terjadi KEMATIAN. tetapi kehidupan Ruhani terkurung oleh
jasmani karena kita semua memang hidup didunia, kecuali pada saat
KEMATIAN MAKA RUHANI BEBAS LEPAS dari kurungan jasad.
Jasmani yg bahan dasarnya dari dunia mempunyai kecenderungan untuk lebih menyukai dunia yg fana , sedangkan RUHANI yg asalnya dari (di luar sono/malakut ) mempunyai kecenderungan suka akan kehidupan malakut ( KETUHANAN ).
Dua kehidupan ini lah saling mengguasai dan memperngaruhi manusia,
selama manusia dikuasai oleh jasmani maka orang tersebut mempunyai
kecenderungan untuk suka dunia dan melupakan akan KETUHANAN ( karena
asik dengan dunia ) dan sebaliknya selama orang tersebut dikuasai dengan
RUHANI nya maka orang tersebut akan mempunyai sifat ketuhanan( sifat
jati diri manusia ) .
Tarik menarik antara jasmani dan ruhani inilah yg banyak menjadi
ceritera manusia karena akan memperngaruhi tabiat dari manusia tersebut,
kita dikuasai jasmani atau ruhani.
Jadi Jasmani kita adalah salah satu bentuk hijab kita juga karena
dibalik ini semua Allah menciptakan jasmani ternyata mempunyai sifat
SENANG AKAN DUNIA ( Cinta dunia ).
Beruntunglah manusia-manusia yg bisa mengendalikan jasmaninya,
sehingga dalam kehidupannya ruhani yg mengendalikan jasmani dan tidak
sebaliknya ? atau kehidupan Ruhani terkurung oleh jasmani ?
Pada saat MUJAHADAH ada kalanya Ruhani kita lepas MERDEKA DARI
KURUNGAN jasmani, sehingga kita merasakan kehidupan malakut, nikmat,
semua tersedia, tidak perlu mencari -cari kebutuhan jasmani , karena
semua tersedia dan telah disediakan oleh Allah.
Kebutuhan Jasmani dipenuhi dengan segala sesuatu yg ada dari dunia
yaitu aktifitas kita seperti makan dan minum mencari rejeki , disamping
itu kebutuhan RUHani kita juga harus dipenuhi kalau kita tidak memenuhi
kebutuhan RUHani maka kita tidak bisa menerima dan menangkap NURULLAH yg
selalu terpancarkan dimuka bumi ini ?
Ruhani inilah yg harus dihidupkan kl ruhani tidak dihidupkan
seperti orang hidup tetapi sesungguhnya kita2 ini mati ( seperti kuburan
yg berjalan – al hadist ), untuk itulah ruhani ini harus dihidupkan dan
cara untuk menghidupkan hati adalah dengan makanan2 berasal dari alam
malakut yaitu tasbih, tahlil , tahmid, baca alquran, sholat ,dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar