Rabu

Hikmah Bersyukur

Suatu hari, seperti biasanya raja beserta bala tentara termasuk penasihat raja pergi ke hutan untuk berburu.Dengan tangkasnya, sang raja menebas, mengayunkan pedang serta melesatkan anak panah demi mendapatkan sang buruan. Raja sangat tertarik dengan seekor kijang yang sempat melintas di hadapannya.

Bet……….bet…….shuuut….. sang raja menyabet dan menembak. Namun sayang sekali, kali itu raja sedang tertimpa sial, dia bukannya mendapatkan buruannya malahan dia secara tidak sengaja menyabet ibu jarinya sendiri. “Aduuh….” raja mengerang kesakitan.

Setelah kejadian itu raja pun pulang dengan tangan hampa. Di kerajaan, raja meminta saran kepada penasihatnya, apa yang harus dia lakukan setelah kejadian itu. Penasihat raja pun memberi saran supaya raja bersyukur atas segala yang menimpanya.
Sang raja pun otomatis langsung marah. “masa orang yang ibu jarinya putus harus bersyukur”, pikir dia. Saking marahnya raja pun tanpa pikir panjang menjebloskan penasihatnya ke penjara. Kemudian raja melihat penasihatnya dipenjara dan dengan maksud mengujinya, raja bertanya kepada penasihatnya itu. “Hai penasihat!! Sekarang apa yang akan kamu lakukan atas apa yang telah menimpa mu sekarang”.
Si penasihat raja menjawab dengan tenang, “aku harus tetap bersyukur kepada Allah.” Sang raja pun dengan merasa jengkel keluar sambil terheran-heran dengan jawaban penasehatnya.
Esok harinya raja pun mengangkat penasihatnya yang baru. Dan dengan penasehat barunya itu beserta pengawalnya, sang raja pun kembali melakukan pemburuan ke hutan. Di hutan, raja menemukan sesuatu yang aneh, Raja tidak menemukan satu hewan buruan pun. Yang ada, raja malah bertemu dengan sekelompok suku asing yang sedang berburu. Raja dan penasehat barunya berusaha untuk kabur, namun tidak berhasil. Raja dan penasehat barunya tertangkap dan dihadapkan kepada kepala suku.
Di hadapan kepala suku, sang raja dan penasehat barunya kemudian di periksa oleh kepala suku untuk dijadikan kurban persembahan.
Setelah melihat-lihat, sang raja akhirnya memutuskan untuk mengurbankan salah-satunya. Dan yang dipilih olehnya adalah penasehat raja, karena si kepala suku melihat ada kecacatan pada sang raja setelah melihat ibu jari tangan sang raja putus. Sang raja pun akhirnya dibebaskan.
Dengan perasaan senang, sang raja pulang ke kerajaan.
Esok harinya sang raja menemui mantan penasehatnya yang dulu dipenjarakannya. Kemudian sang raja menyatakan bahwa penasehat itu bebas dan diangkat lagi sebagai penasehatnya kembali. Sang raja akhirnya sadar mengapa penasihatnya itu selalu meyarankan dia untuk tetap bersyukur.
Sang raja harus bersyukur dengan putusnya ibu jari miliknya. Karena disebabkan ibu jarinya putuslah si raja tidak jadi dikurbankan.
Begitu pula penasihat mesti bersyukur dengan dipenjarakannya dia. Karena kalau tidak dipenjara, mungkin si penasihat itu yang akan ikut berburu dengan raja dan akhirnya akan dikurbankan seperti halnya nasib penasehat baru yang diangkat raja setelah penasehat yang pertama dipenjarakan.
Kesimpulannya: kita harus tetap bersyukur dengan segala yang dikaruniakan Allah kepada kita.

Tidak ada komentar: