Rabu

Berusaha agar Sholatnya diterima

Ada sebagian orang yang mengusahakan agar sholatnya itu diterima, tapi ada juga sebagian orang yang punya prinsip ‘Pokoknya Sholat, tidak perduli diterima atau tidak karena itu adalah apa katanya
nanti diakhirat’.
Apabila kita berprinsip seperti itu, maka bayangkan bagaimanakah seandainya diakhirat nanti kita kecewa, dikira sudah banyak beribadah tapi ternyata Alloh menganggap belum beribadah karena apa yang dikerjakan ditolak oleh Alloh.
+ : Tempatmu adalah dineraka karena kamu tidak pernah sholat.
-  : Selama di dunia, saya kan sudah bertahun-tahun melakukan sholat.
+ : Tapi Sholatmu tidak diterima, berarti sama saja dengan tidak sholat.
Maka pastilah orang itu akan sedih dan menangis karena apa yang selama ini dia kerjakan itu tidak ada nilainya sama sekali.  
“Nggak usah menangisinya sebab prinsip kamu dulu adalah ‘apa katanya nanti diakhirat’, maka beginilah hasilnya”.
Oleh sebab itulah, sangat berbahaya sekali bila sholat kita itu tidak diterima oleh Alloh. Lalu bagaimanakah Sholat yang diterima itu?.  Sholat yang diterima adalah Sholat yang Sholeh dan Sholat yang tidak diterima adalah Sholat yang Tholeh, karena amal yang diterima adalah amal yang Sholeh.   
Bila demikian berarti belum tentu semua sholat itu menjadi amal sholeh. Sholat, zakat, puasa, haji adalah nama suatu Ibadah, dan apabila sholat, zakat, puasa, hajinya itu diterima oleh Alloh, maka haruslah itu disebut ‘Amal Sholeh’.
Amal sholeh adalah amal yang dinaikkan. Sedangkan amal yang tidak naik adalah amal tholeh.
Kadang-kadang saya mendengar Muballigh yang berceramah :  “Banyak-banyaklah mengerjakan amal sholeh, seperti :  Sholat, zakat, puasa, haji dan sebagainya”.  Bila demikian itu, apakah berarti semua orang yang mengerjakan sholat, zakat, puasa, haji itu pasti beramal sholeh?.  Dan kalau memang begitu, berarti tidak ada amal yang tidak diterima, apakah semua amal pasti diterima?.  Padahal banyak keterangan dalam Hadits yang menerangkan :  Ada sholat yang tidak diterima, ada puasa yang tidak diterima dan sebagainya.   
Dan terkadang saya juga mendengarkan santapan ruhani ditelevisi yang diucapkan dengan menggebu-gebu : 
“Agama Islam itu adalah agama yang dibawa oleh Muhammad Rosululloh lalu disampaikan kepada ummatnya untuk Rohmatan Lil ‘Aalamin”.
Setelah mendengar ceramah seperti itu, maka dalam hati saya bertanya-tanya :  “Kalau agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Muhammad lalu agama-agama yang dibawa oleh 124.000 Nabi sebelum Nabi Muhammad itu agama apa?”.
Dan dalam hati saya menjawab :  “Sebenarnya semua agama itu, termasuk agama-agama yang dibawa oleh 124.000 Nabi sebelum Nabi Muhammad, semuanya itu adalah agama Islam.   
Jadi agama Islam itu bukan hanya agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saja, karena Nabi-Nabi sebelum Nabi Muhammad juga membawa agama Islam”.

Tidak ada komentar: