Kitab Barencong
Datuk sanggul
Datuk sanggul
Yaitu sifat
kebenaranNya,kesempurnaanNya,keelokanNya,kekerasanNya jua ialah yang
dinamakan kalimah tauhid yang mulia itu Lailahaillallah..
Kemudian daripada itu hendaklah diketahui pula maksudnya yang mulia itu supaya jangan syak dan waham lagi pada pengetahuan tauhid pada marifat,adapun kalimah Lailahaillallah terbagi 2 ;
1. LAILAHA itu sifatnya kaya tiada kekurangan yaitu Allah Ta’ala,
2. ILLALLAH itu sifatnya kekurangan yang masih berkehendak yaitu Muhammad
maka jika sudah demikian hendaklah
diketahui pula apa yang bernama Muhammad oleh Allah Ta’ala,dan bernama
Allah Ta’ala itu apa oleh Muhammad supaya menjadi Tauhid pada kalimah
yang mulia itu jua hendaknya..
Adapun ilmunya dan rahasianya oleh Allah
Ta’ala,karena Allah Ta’ala itu nama bagi dzat wajibbal wujd dan
mutlak..yaitu; Bathin Muhammad dan Allah Ta’ala itu nama bagi sifat
dzahir Muhammad..jadi dzahir dan bathin Muhammad itulah yang bernama
Allah,jikalau demikian patut kalimah yang mulia inilah pertemuan hamba
dengan Tuhannya dan lagi kalimah yang mulia ini di umpamakan,sebesar
gunung tempat perhimpunan segala rahasia dan segala ruh,nyawa dan segala
hati,tubuh,nama,ilmu dan segala isi-isinya dan segala islam,iman,segala
tauhid,segala marifat,habis terhimpun semua dikalimah ini..maka yang
penting diamalkan supaya mahir seperti kata Yaumul Mesra,mesra pada
siang dan malam,terutama diwaktu dalam sembahyang 5 waktu karna diwaktu
itulah Tuhan menurunkan petunjuk yang baik adanya..jadi yang mengatakan
kalimah Lailahaillallah tiada lain Dia sendiri jua,memuja diriNya
sendiri jua..LAYASRIFULLAHU ILLALLAH = tiada mengenal Allah hanya
ALLAH..
Jadi yang sebenar-benarnya
Muhammad,benar-benar diri dan jangan saudara syak dan waham lagi karna
tubuh,hati,nyawa,rahasia..Muhammad itulah yang mempunyai insan yakni
Syariat namanya,adapun nyawanya itu dinamai Alam Mitsal Hakekat
namanya,adapun rahasia itulah yang bernama Alam Ruh yakni Marifat
namanya..maka sesudah demikian hendaklah Muhammad itu pula yang mengenal
akan Tuhannya.
ALLAH(dzat) —> Alif(sifat)—> * (asma)—> Af’al(dzat wajibbal wujd) muhammad—>HU ALLAH
tetapi belum lagi Muhammad mengenal akan
Tuhannya sebelum fana
tubuhnya,hatinya,nyawanya,rahasianya,dzatnya,sifatnya,af’al nya seperti
firman Allah Ta’ala dalam Quranul Kariim ; Qul Huwallahhu Ahad artinya
katakan wahai muhammad ALLAH itu ESA..ESA pada
dzatnya,sifatnya,asmanya,af’alnya seperti dalam Quran kariim ; serahkan
dirimu yaa Muhammad kepada Tuhanmu yang hidup tiada mati..maka
keterangan Muhammad mengEsakan,menyerahkan diri kepada Allah Ta’ala
seperti yang tersurat didalam kitab ini jangan syak dan waham lagi
dengan perkataan ini..
ALIF — adapun bathin Muhammad Dzat kepada Allah Ta’ala rahasia kepada hambanya,
LAM AWAL — adapun Awal Muhammad itu sifat kepada Allah Ta’ala Nyawa kepada hambanya,
LAM AKHIR — adapun akhir Muhammad Asma kepada Allah Ta’ala Hati kepada hambanya,
HA — adapun dzahir Muhammad Af’al kepada Allah Ta’ala tubuh kepada hambanya.. JANGAN DISANGKA HAMBA ITU KITA,ITU SALAH KARENA KITA ITU PADA ILMUNYA SUDAH TIADA ADA LAGI…
LAM AWAL — adapun Awal Muhammad itu sifat kepada Allah Ta’ala Nyawa kepada hambanya,
LAM AKHIR — adapun akhir Muhammad Asma kepada Allah Ta’ala Hati kepada hambanya,
HA — adapun dzahir Muhammad Af’al kepada Allah Ta’ala tubuh kepada hambanya.. JANGAN DISANGKA HAMBA ITU KITA,ITU SALAH KARENA KITA ITU PADA ILMUNYA SUDAH TIADA ADA LAGI…
jadi rahasia,nyawa,hati,tubuh Muhammad
itupun tiada ada padanya jua..tiada lagi kepada sifat,kepada asma,kepada
Af’al nya seperti firmanNya ; Wal awaalu wal akhiiru,wal dzahirru wal
batiinu..jadi Muhammad itu sekedar nama jua/keterangan yang lebih terang
lagi menentukkan Muhammad itu sebenar-benarnya tiada lain kedzahiran 5
sifat Allah Ta’ala jua yang dinamakan kalimah LAILAHAILLALLAH..
jadi firman Allah : tafakur seketika itu dengan berhadap terlebih baik daripada kebaktian seribu tahun..adapun yang terhimpun di dalam tubuh kita ini ada 2 ruh,yang tidak diketahui yaitu ruh yang dinamakan ruhul quds dan yang kedua dinamakan ruhani..
jadi firman Allah : tafakur seketika itu dengan berhadap terlebih baik daripada kebaktian seribu tahun..adapun yang terhimpun di dalam tubuh kita ini ada 2 ruh,yang tidak diketahui yaitu ruh yang dinamakan ruhul quds dan yang kedua dinamakan ruhani..
adapun sebutan ruh itu atau ucapannya “ALLAH”,
dan yang satu lagi ucapannya “HU”
inilah yang mau kita cari yang dinamakan rahasia Allah Ta’ala dengan Muhammad..
dan yang satu lagi ucapannya “HU”
inilah yang mau kita cari yang dinamakan rahasia Allah Ta’ala dengan Muhammad..
jikalau mau diketahui hendaklah di cari
guru / mursyid yang tahu ilmu hakikat jikalau tiada,jangan dibuka karena
tiada tahu jalan rahasia tuhan yang tersembunyi dalam diri
kita..ketahuilah olehmu hai talib yang beroleh pertolongan dari pada
nabi kita SAW dengan syafa’at pada yaumil akhir..
bermula jalan yang sempurna dari pihak dzahir dan bathin ada jalan musahadah,mukaballah,mukarammah dan musahallah..adapun arti dari:
-musahadah = berpandangan,
-mukaballah = berhadapan,
-mukarammah = menyertakan,
-musahallah = menyempurnakan
bermula jalan yang sempurna dari pihak dzahir dan bathin ada jalan musahadah,mukaballah,mukarammah dan musahallah..adapun arti dari:
-musahadah = berpandangan,
-mukaballah = berhadapan,
-mukarammah = menyertakan,
-musahallah = menyempurnakan
jika ditanya apa arti di pandang dan apa arti berhadapan dan juga arti dari menyertakan?
Adapun yang berhadapan itu Ajim artinya Cita-cita yang amat tangkas,dan adapun yang dipandang itu itikat,yang menyertakan itu yakin karna nyata tiada syak dan was-was dalamnya,menyempurnakan itu Tauhid menyampaikan segala penglihatan mata batin dari pada meng-Esa-kan..
adapun Nakitah dan tanajul pun segala asyaita yin awal itu ilmu namanya kuat jua tiada lainnya,adapun wadah itu wujd mutlak pun namanya jua,ilmu pun namanya jua..
Adapun yang berhadapan itu Ajim artinya Cita-cita yang amat tangkas,dan adapun yang dipandang itu itikat,yang menyertakan itu yakin karna nyata tiada syak dan was-was dalamnya,menyempurnakan itu Tauhid menyampaikan segala penglihatan mata batin dari pada meng-Esa-kan..
adapun Nakitah dan tanajul pun segala asyaita yin awal itu ilmu namanya kuat jua tiada lainnya,adapun wadah itu wujd mutlak pun namanya jua,ilmu pun namanya jua..
Lam : wujd,kidam,baqa,muhalafatulil hawadis,kiyamuhu binafsih
adapun yang dikatakan nyawa muhammad itu
sebenarnya tiada lain kedzahiran 4 sifat Allah Ta’ala yang dinamakan
kalimah ILLA = kodrat,iradat,ilmu,hayat
adapun yang dikatakan tubuh muhammad sebenar-benarnya dari 5 = kadirrun,muriddun,aliimun,hayyun,dan wahdaniyyat..jadi yang bernama Muhammad tiada lain ialah sifat tuhan jua..
adapun yang dikatakan tubuh muhammad sebenar-benarnya dari 5 = kadirrun,muriddun,aliimun,hayyun,dan wahdaniyyat..jadi yang bernama Muhammad tiada lain ialah sifat tuhan jua..
LA = Wujd,kidam,baqa,muhalafatulil hawadis,kiyamuhu binafsih —> Diri/dzat,
ILAHA = Sama,basar,kalam,sami’un,basirun,mutakalimun—> Nyawa/Sifat,
ILLA = kodrat,iradat,ilmu,hayat—> Hati/asma,
ALLAH = kadirun,muridun,aliimun,hayyun,Wahdaniyyat—> Tubuh/Af’al
ILAHA = Sama,basar,kalam,sami’un,basirun,mutakalimun—> Nyawa/Sifat,
ILLA = kodrat,iradat,ilmu,hayat—> Hati/asma,
ALLAH = kadirun,muridun,aliimun,hayyun,Wahdaniyyat—> Tubuh/Af’al
ASAL DIRI
DZAT ALLAH–>NUR DZAT–> NURULLAH–> MUHAMMAD(insan)–> NUR MUHAMMAD
DZAT ALLAH–> JIBRIL & MUKARABIN
KITAB WASILAH&WASITAH
pengenalan ilmu marifat
Alhamdulillahirabbil Alamin wasalatu wassalamu ala sayiddina mursaliin wa’ala alihi wa’ashabihi aj’main..
DZAT ALLAH–> JIBRIL & MUKARABIN
KITAB WASILAH&WASITAH
pengenalan ilmu marifat
Alhamdulillahirabbil Alamin wasalatu wassalamu ala sayiddina mursaliin wa’ala alihi wa’ashabihi aj’main..
adapun kemudian daripada itu ketahui
olehmu hai salik bahwasanya tiada sempurna bagi seseorang mengenal diri
melainkan mengetahui akan asal kejadian diri,yang mula-mula diciptakan
oleh Allah Ta’ala..pasal pada menyatakan asal yang mula-mula di jadikan
oleh Allah seperti pada sabda Abdullah ibn Abbas (ra) dari junjungan
kita Nabi SAW : yang mula-mula di jadikan oleh Allah Ta’ala yaitu Nur
NabiMu..
> la yaskuluhul lahu’illah = tiada yang menyebut Allah hanya Allah,
> laya rulahu ilallah = tiada yang melihat Allah hanya Allah,
>laya budullahu ilallah = tiada yang menyembah Allah hanya Allah
seperti firman Allah di dalam hadits
qudsi : dzahir tuhan didalam bathin hamba-nya,manusia itu rahasiaku dan
aku pun rahasianya(insanu sirri wa ana sirrahu) bermula insan itu
rahasiaku dan rahasiaku itu sifatku dan sifat-ku tiada lain dari
padanya(al insanu sirri wassirri wa sifatun,wasifatin laghoiri) , pada
hakikatnya bagi Allah katanya Allah kepada Muhammad..ini di dalam
Al-Adzhim..(jistumul insanu
wanafsuhu,wakalbuhu,warkuhu,wassamahu,wabsarrahuwarruha
walisanuhu,wayajiduhu,lahuahila ana walla ana gairuhu : tubuh manusia
dan hatinya dan nyawanya,pendengarannya,penglihatannya,tangan dan
kakinya sekalian itu aku nyatakan dengan diriku bagi dirinya,dan insan
itu tiada lain dari pada aku dan aku pun tiada lain dari padanya…maka
tiada engkau berani akan di aku selama engkau masih tiada fana di
dalamku,syahtiada ayal,terhila dan yaitu rupaku padamu..
maka yaitulah yang dipegang oleh orang
arif’billah,firman Allah : wa huwa ma’akum Ainama kuntum ” ada tuhan
kamu serta kamu”,wa fi’an fusikum affala tafsiruun “dan didalam dirimu
pun Aku maka tiadalah kamu lihat akan di Aku,karena Aku terlebih hampor
dekat pada alat matamu yang putih,terlebih Aku hampir padamu..”
maka memadailah keterangan dan nash Quran
maka sampai disinilah keterangan-keterangan ajesamm andrakul idrakul
fahwa idrak,bermula lemah dari pada pendapat maka yaitulah yang di dapat
La Illaha Ila Allah,Ana…tiada tuhan melainkan Aku…
Adapun La Illaha –> isyarat wujd makhluk,
Ila Allah –> isyarat Qadim
adapun yang mematikan diri yang berhuruf dan bernama ALLAH itu demikian caranya :
1. menafikan huruf Alif,
2. Lam Awal,
3. Lam Akhir,
4. Ha
2. Lam Awal,
3. Lam Akhir,
4. Ha
adapun huruf-huruf yang demikian ;
1. Alif = Allahusamma wati wal Ardh,
2. Lam Awal = Lillah husamma wati wal Ardh,
3. Lam Akhir = Lahulmulku samma wati wal Ardh,
4. Ha = Wal awallu wal akhirru Wal Dzahiru wal Batiinu
1. Alif = Allahusamma wati wal Ardh,
2. Lam Awal = Lillah husamma wati wal Ardh,
3. Lam Akhir = Lahulmulku samma wati wal Ardh,
4. Ha = Wal awallu wal akhirru Wal Dzahiru wal Batiinu
jadi jikalau demikian diri kita yang
dzahir itu nyata fana sekali2 tiada mempunyai apa-apa lagi (min adami
ila wujdin,wamin wujdin ila Adami) jadi maksudnya dari pada kita diri
yang dzahir walau sehelai rambut pun telah tiada mempunyai lagi
apa-apa..
tiada boleh dikatakan ada lagi pada
ilmu-nya,hanya diri yang bathin jua ialah yang bernama Muhammad..seperti
firman Allah ta’ala dalam hadits Qudsi : Ku jadikan semesta sekalian
alam ini karenamu yaa Muhammad,Ku jadikan akan dikau karenaKu yaa
Muhammad..
Adapun dzat mutlak yang dinamakan oleh
kaum ahli sufi akan Dia ‘Asyiq itu ialah Ta’yin Hakikat,Ta’yin hakikat
ke duanya adanya jua bukan dari padanya jua,maka tatkala hendak
menyatakan IradatNya dari kodratNya maka asal Ta’yin hakikat itu
dinamakan A’yan sabitah,yaitu ibarat cermin maka limpahlah wujd mutlak
itu seperti yang di dalam cermin..
ahmad muhammad allah
I . O
I . O
allah
titik namanya ; Ahdiat
adapun pertama,titik pindah wadah semata-mata maka ilmu A’yan sabitah hakikat tubuh Muhammad yaitu asal sekalian Nyawa adanya..kitab ini adalah dabitan dari kitab Babul haqq dan jadi kitab berencong..dengan perkataan perkenalan kepada Allah jangan susah mencari Allah,Allah telah lenyap menjadi nyawa sekalian batang tubuh..
adapun pertama,titik pindah wadah semata-mata maka ilmu A’yan sabitah hakikat tubuh Muhammad yaitu asal sekalian Nyawa adanya..kitab ini adalah dabitan dari kitab Babul haqq dan jadi kitab berencong..dengan perkataan perkenalan kepada Allah jangan susah mencari Allah,Allah telah lenyap menjadi nyawa sekalian batang tubuh..
–jangan susah mencari billah,
–billah ada didalam tubuh,
–jangan susah mencari Allah,
–Allah ada di dalam tubuh
–billah ada didalam tubuh,
–jangan susah mencari Allah,
–Allah ada di dalam tubuh
yaitu Nur Allah,dimana ada Nur-nya tentu
tiada terputus dari yang punya Nur tersebut..bersatu tetapi tiada sekutu
itulah antaranya kita dengan Allah..Kitab Barencong,Datu Sanggul/Datu
muning
Bismillahirahmanirahiim
Rakam yaitu Mengenal,
1.Maksudnya mengenal yang sebenar-benarnya diri/mengetahui asalnya diri supaya tahu yang sebenarnya agar mengenal akan Tuhan,
2.Ini agar meng-Esa-kan yang sebenar-benarnya diri kepada Allah Ta’Ala agar jangan sampai Murakabah yang bersusunan pada Ilmu-Nya..
Adapun jua maksud Rakam yang 1&2 itu menerangkan keadaan perkakas isi tubuh yang dzahir & yang bathin,maka jika sudah pula diketahui seperti ini hendaknya di fana-kan agar tetap ke-Esa an-Nya dan tidak siapa pun jua yang dapat menduakan-Nya/Allah saja yang Tunggal/Esa,Demikianlah maksudnya..
2.Ini agar meng-Esa-kan yang sebenar-benarnya diri kepada Allah Ta’Ala agar jangan sampai Murakabah yang bersusunan pada Ilmu-Nya..
Adapun jua maksud Rakam yang 1&2 itu menerangkan keadaan perkakas isi tubuh yang dzahir & yang bathin,maka jika sudah pula diketahui seperti ini hendaknya di fana-kan agar tetap ke-Esa an-Nya dan tidak siapa pun jua yang dapat menduakan-Nya/Allah saja yang Tunggal/Esa,Demikianlah maksudnya..
Kemudian daripada itu disinilah saya mulai menerangkan,yang bernama Diri itu ada 2 Bagian:
–Diri yang Dzahir,
–Diri yang Bathin.
–Diri yang Bathin.
adapun diri yang Dzahir itu asal daripada unsur Adam,Adam unsurnya memiliki 4 perkara,yaitu :
1.Api,
2.Angin,
3.Air,
4.Tanah
1.Api,
2.Angin,
3.Air,
4.Tanah
Dan berikut ini penjabaran/makna dari tulisan/huruf ALLAH yang sering kita lihat dalam kaligrafi,
–ALIF —> Api,
–LAM AWAL –> Angin,
–LAM AKHIR –> Air,
–HA –> TANAH/BUMI
–LAM AWAL –> Angin,
–LAM AKHIR –> Air,
–HA –> TANAH/BUMI
1. adapun Api itu terbit dari Diri yang Bathin jua yang berhuruf ALIF bernama DZAT yang menjadi rahasia hurufnya pada kita,
2. adapun Angin itu terbit dari Diri yang Bathin jua yang berhuruf LAM AWAL bernama SIFAT yang menjadi nyawa pada kita/Nafas kita,
3. adapun Air itu terbit jua dari Diri kita yang Bathin,berhuruf LAM AKHIR bernama ASMA yang menjadi HATI pada kita (Air Nuthfah&Air Liur),
4. adapun Tanah/Bumi itu pula terbit dari Diri yang Bathin jua berhuruf HA bernama AF’AL menjadi tingkah Laku pada kita..
2. adapun Angin itu terbit dari Diri yang Bathin jua yang berhuruf LAM AWAL bernama SIFAT yang menjadi nyawa pada kita/Nafas kita,
3. adapun Air itu terbit jua dari Diri kita yang Bathin,berhuruf LAM AKHIR bernama ASMA yang menjadi HATI pada kita (Air Nuthfah&Air Liur),
4. adapun Tanah/Bumi itu pula terbit dari Diri yang Bathin jua berhuruf HA bernama AF’AL menjadi tingkah Laku pada kita..
Jadi,demikianlah Diri kita yang Dzahir
ini terbit dari bayang-bayang kita yang Bathin jua dan adanya Huruf yang
bertuliskan ALLAH,tapi jangan sampai saudara mengakui bahwa saudara
adalah Tuhan karena Diri kita yang Dzahir ini hanyalah Tulisan
(Ingat,hanya sebatas Huruf/Tulisan) yang berlafadz ALLAH,untuk itulah
Allah Ta’Ala menciptakan tulisan/huruf tersebut agar kita mengenal Diri
kita yang Dzahir..
Kemudian daripada itu setelah kita
mengetahui Diri kita yang Dzahir hendaklah kita ketahui Diri kita yang
Bathin pula,agar dapat kita kenal akan Tuhan melalui Diri yang Bathin
sebagaimana seperti sebuah sabda yang sangat dikenal oleh para kaum sufi
“Man Arafa Nafsahu Fa Qad Arafa Rabbahu” barang siapa mengenal
sebenar-benarnya Diri Niscaya Diri akan mengenal Tuhannya…tetapi sebelum
kita mengenal akan Diri kita yang Bathin,hendaklah mati dahulu sebelum
mati Diri kita yang Dzahir tadi,seperti Sabda Nabi SAW “Mutu Kabla Anta
Mutu” jikalau telah kita matikan Diri yang Dzahir tadi,barulah nyata
dari kita yang Bathin yang bernama sebenar-benarnya DIRI..
Simbol pemahaman Datu Sanggul/Datu
Muning/Syekh Abdus Samad/Ahmad Sirajul Huda/Syekh Jalil,tentang
keTuhanan ialah dari Bumi Naik ke Langit maksudnya beliau mengenal
Hakikat Tuhan berdasarkan apa-apa yang telah diciptakan-Nya (Alam
Semesta) sehingga dari pemahaman terhadap alam semesta itulah
menghantarkan pada kebenaran sejati yakni ALLAH SWT,karena memang dari
alam dan bahkan pada Diri sendirilah (manusia) terdapat tanda-tanda
kekuasaan-NYA bagi yang mentafakurrinya..dengan kata lain ilmu Tasawuf
Datu Sanggul adalah ilmu Laduni yang telah di karuniakan oleh ALLAH SWT
kepada beliau,karena itu orang yang mempelajari Tasawuf pada dasarnya
bisa menggabungkan 2 sumber acuan pokok,yakni :
1.berdasarkan Wahyu (Qauliyah),
2.berdasarkan tanda-tanda ayat-NYA (Qauniyah) yang terpampang jelas pada alam atau makhluk ciptaan-NYA..
1.berdasarkan Wahyu (Qauliyah),
2.berdasarkan tanda-tanda ayat-NYA (Qauniyah) yang terpampang jelas pada alam atau makhluk ciptaan-NYA..
“Tidak memakai ilmu atau bacaan
tertentu,hanya menjaga keluar masuknya Nafas kapan ia keluar dan kapan
ia masuk” sehingga secara rutin dapat melaksanakan sholat ke masjidil
haram setiap hari jum’at…(kira-kira seperti itulah beberapa patah kata
yang pernah di katakan Datu Sanggul kepada Datu Kalampayan/Syekh
Muhammad Arsyad Al Banjari) kata-kata yang diucapakan beliau tersebut
diatas juga sama seperti yang pernah di ucapkan oleh Mawlana Abdul
Khaliq Al Ghujdawani qs tentang “Hosh Dar Dam/Bernafas secara Sadar” dan
Imam Tariqah Syah Naqsyaband qs “…(jalan) ini dibangun diatas jalan
nafas (pondasi) nafas,jadi adalah keharusan seseorang menjaga nafasnya
dikala menghirup dan membuang nafasnya….”
salah satu karya Datu Sanggul yang
spektakuler ialah membuat tatalan/tatakan kayu besi(ulin) menjadi soko
guru mesjid di desa tatakan,sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Sunan
Kalijaga ketika membuat soko guru pada Mesjid Demak..
salam cinta dan sejahtera untuk seluruh
makhluk-Nya yang penuh Cinta,jaya jaya Indonesia Jaya,Jaya Nusantara,di
laut kita jaya,di udara kita jaya apalagi di darat !!!
Silsilah Kitab Barencong datu sanggul
Ulama bagi orang banjar merupakan figur
orang-orang yang sangat berjasa kepada Pemerintahan berdasarkan budaya
Banjar,sehingga tak mengherankan bahwasanya masyarakat Banjar gemar
dengan mengkoleksi figur data kualitatif di dalam bentuk foto-foto yang
terpajang di setiap ruang tamu rumahnya,disamping itu efek manfaat yang
terasakan oleh jejak-jejak eksternal perjalanan sang Ulama semasa
hidupnya tercemin melalui data kualitatif dalam format foto tersebut.
Sementara figur data kualitatif dalam
bentuk foto yang kerap kali terlihat dan kondang yakni Datu Sanggul dan
Guru Sekumpul Martapura pada jaman ini, bercerita tentang Datu sanggul
dan manaqibnya. Menurut catatan sejarah Sekitar abad ke 16,di desa
Tatakan dahulu bernama kampung Muning (1702-1807) nan Muara atau pintu
gerbang kampung ini berada dekat wilayah Margasari atau tepatnya Muara
Muning. Perkembangan Agama Islam pada waktu itu meningkat pesat,terbukti
dengan adanya beberapa tokoh yang mempunyai tugas sebagai penyebar
Islam pada waktu itu seperti Datu kelampayan yang dikenal dengan Syekh
Muhammad Arsyad Al Banjari ,sementara di Tapin itu sendiri banyak
terdapat nama-nama datuk sebagai tokoh alim ulama masa lampau ,sehingga
Tapin mendapatkan predikat sebagai Kampung Datuk oleh orang banjar.
Diantara para datuk yakni Datuk Sanggul yang mempunyai darah keturunan
dari pulau andalas ,sejarah mencatatnya bahwasanya beliau berasal dari
kota Palembang
yakni Sumatera Selatan ,yang melakukan hijrah ke Kabupaten Tapin dengan membawa missi perkembangan agama Islam,hingga menetap di desa Tatakan kabupaten Tapin sampai beliau menghabiskan nafas terakhir dan disemayamkan di desa Tatakan Kabupaten Tapin.
yakni Sumatera Selatan ,yang melakukan hijrah ke Kabupaten Tapin dengan membawa missi perkembangan agama Islam,hingga menetap di desa Tatakan kabupaten Tapin sampai beliau menghabiskan nafas terakhir dan disemayamkan di desa Tatakan Kabupaten Tapin.
Semasa hidupnya, Datu Sanggul ke Tapin (
desa Muning Tatakan ) dalam rangka menuntut ilmu agama kepada Datu Suban
, hal ini bukan berarti beliau belum memiliki ilmu agama, melainkan
beliau sudah memiliki ilmu agama sudah cukup dan juga seorang Ulama
,Dalam suatu mimpi ( ketika masih berada di Palembang ) didalam mimpinya
bertemu dengan orang tua yang menasehati �Kalau anaknda Abdussamad mau
mendapatkan ilmu sejati maka tuntutlah sekarang ,dan orang itu berada
didaerah Kalimantan Banjar tepatnya di kampung Muning pantai Munggu
Tayuh Tiwadak Gumpa, di sana ada seorang tua (datu) yang bernama Suban
(Datu Suban ) ,atas petunjuk didalam mimpi itu Abdusshamad berangkat
menuju Kalimantan ,yang sebelumnya mendapatkan izin dari orang tua
kandung hingga sampailah beliau mendapatkan daerah yang dicari yaitu
Kampung Muning (Tatakan).
Setibanya di kampung Muning ,beliau
menemui Datu Suban dan menceritakan perhal akan mimpinya tersebut,dengan
lapang dada seakan mengerti akan simbol rabbaniyahtul I�lm pada
hallikwal waktu itu datu suban pun menerima dan mengerti akan maksud
kedatangannya serta disambut serta sangat diharapkan oleh datu suban
ibarat pepatah buku bertemu dengan ruas kemudian pasak bertemu dengan
tiang. Atas pengamatan dan penilaian Datu Suban terhadap Datu Sanggul
bahwasanya datusanggul mempunyai sikap maupun watak yang berbeda dari
murid-muridnya yang lain, sehingga Datuk Sanggul diberikan amanah untuk
menjaga kitab oleh datu Suban mengenai ilmu Ma�rifattullah.
Menurut catatan sejarah ,aktifitas beliau
sehari-hari yakni berburu rusa , katanya cara beliau berburu dengan
cara menunggu ditempat yang sering dilalui oleh binatang buruan dan
hasil dari berburunya didermakan ketetangga dan jiran sekitar rumah
beliau.
Menurut mereka yang sefaham aliran dengan
beliau ialah dengan ketaatan,ketawadhuan serta tingkat peribadatannya
sampai mencapai martabat Abudah dan Badal. Metode pelaksanaan syariat
keagamaannya di nilai sangat kuat seperti sholat Tahajjud terutama
dibulan suci Ramadhan beliau selalu mengikat perut dan menguatkan
ibadahnya untuk menunggu malam lailatul qadar ,menurut kepercayaan orang
banjar pada malam ganjil dimulai pada 20 akhir Ramadhan beliau selalu
menyanggul lailatul qadar,sehingga atas dasar etrsebut masyarakat
setempat digelari dengan sebutan Datu Sanggul.
sementara keunikannya dari pola interaksi
symbolic Datuk Sanggul,melalui kitab berencongnya pada manaqibnya penuh
syair serta puisi dan pantun. Diceritakan oleh juri kunci pemakaman
Julak Antung, dimana masyarakat sekitar memanggilnya, di temui oleh
MataBanua di Pemakaman DatuSuban ,� menurutnya melalui yang tercatat
dalam sejarah yakni manaqib DatuSanggul dengan riwayat kitab berencong
yang diberikan datu suban kepada datu sanggul secara silsilah merupakan
berasal dari Datu Nuraya yang maqamnya berada dekat pertahanan datu
dulung ketika melawan belanda dan benteng tersebut adalah benteng Munggu
Tayuh digelari dengan Datu Nuraya karena datu tersebut datang ke
kampung muning bertepatan dengan hari raya selepas datu suban
melaksanakan sholat ied. Setelah berkenalan dan memperlihatkan sebuah
kitab kepada datu suban tidak lama kemudian orang tersebut ambruk dan
wafat pada hari raya itu juga. Mengenai riwayat datu Nuraya tidak ada
kejelasan dari mana
beliau berasal dan apa tujuan beliau berada dikampung Muning Tatakan , namun menurut kabar yang berkembang di masyarakat ada yang mengatakan bahwa datu nuraya berasal dari Hadramaut tetapi ada pula yang mengatakan bahwa datu nuraya berasal dari pulau jawa , dengan gelar garandali ,diceritakan garandali sebuah gelar yang luar biasa, namun ketawadhuan yang dimiliki datu nuraya membuat hidupnya lebih memilih merakyat ,keutamaan garandali tak lain adalah seorang ulama yang selalu merakyat,halikwal dan keinginannya sudah bulat di tujukan hanya satu yakni kepada Allah.Sw,sehingga setiap ibadah maupun di dalam memanfaatkan ilmunya,selalu merasa tak berdaya melainkan hanya dengan pertolongan allah . swt, setiap kebaikan yang di anggapnya selalu hanya hadiah dari Allah.Swt ,dengan seperti itu,menjadikan hati bahkan seluruh batang tubuhnya ,hanya sebagai persinggahan Allah.Swt,saja dan ini tingkat ikhlash yang tertinggi. �ungkapnya.
beliau berasal dan apa tujuan beliau berada dikampung Muning Tatakan , namun menurut kabar yang berkembang di masyarakat ada yang mengatakan bahwa datu nuraya berasal dari Hadramaut tetapi ada pula yang mengatakan bahwa datu nuraya berasal dari pulau jawa , dengan gelar garandali ,diceritakan garandali sebuah gelar yang luar biasa, namun ketawadhuan yang dimiliki datu nuraya membuat hidupnya lebih memilih merakyat ,keutamaan garandali tak lain adalah seorang ulama yang selalu merakyat,halikwal dan keinginannya sudah bulat di tujukan hanya satu yakni kepada Allah.Sw,sehingga setiap ibadah maupun di dalam memanfaatkan ilmunya,selalu merasa tak berdaya melainkan hanya dengan pertolongan allah . swt, setiap kebaikan yang di anggapnya selalu hanya hadiah dari Allah.Swt ,dengan seperti itu,menjadikan hati bahkan seluruh batang tubuhnya ,hanya sebagai persinggahan Allah.Swt,saja dan ini tingkat ikhlash yang tertinggi. �ungkapnya.
Datu Nuraya ,seorang figur garandali yang
menempuh jalan gurur ,jalan gurur yang selalu di kilati akan hall dan
menurut kabar jalan ini tak mudah ,dan konon beliau ini ,dengan kain
kebesarannya atau tapih dapat mengatur alam ,yang tentunya atas izin
Allah.Swt ,seperti menurunkan hujan , mengatur petir ,dan awan serta
angin yang bertiup, sehingga setiap beliau berjalan di terik matahari
awan selalu menaunginya, Sementara itu juga ada kabar yang menyebutkan
bahwasanya beliau bernama Syekh Gede Jangkung,hall ini dilihat dari
ukuran makam beliau yang panjangnya �35 depa ( 55 meter ). Kitab yang
diberikan Datu Nuraya kepada Datu Suban berisi tuntunan hidup pada
kehidupan lahir dan bathin untuk kehidupan didunia maupun dikehidupan
akhirat serta rahasia alam dan rahasia rubbubiyah ,serta menyangkut
Rabbaniyatul I�lm dan Rabbaniyatul hukum.
Kembali ke Datu Sanggul bertemu dan
menjalin persaudaraan dengan Datu kelampayan , di ceritakan oleh
masyarakat setempat ,akan hallikhwal Datu kelampayan Syekh Muhammad
Arsyad Al Banjari mengaji ke mekkah,beliau sudah melakukan ikatan lahir
bathin dengan Datu Sanggul,yakni ( beangkatan dangsanak) jika orang
banjar mengartikan.
Ikatan saudara ini lebih di perluas
dengan saling memberikan pengetahuan satu sama lainnya,, dimana
keingintahuan Datu Kelampayan pada isi kitab Datu Sanggul terpenuhi,
sementara pesan Datu sanggul kepada datu kelampayan yakni ,� kalau
adinda bulik ke banua yang sarincung kitab ini kaina ambil di Kampung
Muning Tatakan dengan syarat harus membawa kain putih,sebab bila kitab
ini bersatu lagi salah satu diantara kita akan kembali kepada Allah.Swt�
Ketika datu kalampayan pulang ke kampung
halaman di martapura setelah �30 tahun mengaji di Mekkah dan sempat
mengajar di Masjidil Haram Mekkah pada bulan Ramadhan 1186 H atau bulan
Desember 1772 M, usai datu kelampayan berkumpul dengan keluarga maka
beliau teringat dengan Datu Sanggul sebagai saudara yang ada di kampung
muning Tatakan dengan berencana akan melakukan silahturhami. Sesampainya
di kampung Muning beliau sampai pada gubuk yang sederhana apakah benar
suadara datu sanggul telah pulang kerahmatullah ,dan konon meninggalnya
DatuSanggul ditandai dengan hujan lebat selama tiga hari tiga malam
berturut-turut,yang menandakan bahwa langit dan bumi merasa bersedih
atas kepergiannya.�ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar