Pada tulisan ini, secara bersambung kita membahas tentang Auliyaa-ulloh, artinya : “ Wali-walinya Alloh atau kekasihnya Alloh “.
Menurut bahasa :
Bila orang satu disebut “Waliyulloh“ ( bentuk mufrod ), dan bila
orang banyak disebut “Auliyaa-ulloh“ ( bentuk jama` ), sedangkan bila
orang perempuan disebut “Waliyatulloh“.
Lalau bagaimanakah kriteria yang disebut Waliyulloh itu ?
Didalam Al Qur-an / surat Yunus diterangkan:
ALAA INNA AULIYAA-ALLOOHI LAA KHOUFUN
`ALAIHIM WA LAA HUM YAHZANUUNA. ALLADZIINA AAMA-NUU WA KAANUU
YATTAQUUNA. LAHUMUL BUSYROO FIL HAYAATID DUNYAA WA FIL AAKHIROH.
( Yunus / 62 ).
Artinya : “ Ingatlah !, Sesungguhnya
wali-walinya Alloh itu tidak ada yang takut ( menyampaikan ajaran-ajaran
Alloh ) dan dirinya itu tidak resah ( kalau dimusuhi karena
melaksanakan ajaran-ajaran Alloh ). Mereka adalah orang-orang yang
beriman dan selalu bertaqwa. Bagi mereka kegembiraan didalam kehidupan
di dunia dan didalam kehidupan di akhirat “.
Jadi waliyulloh itu adalah :
1. Orang yang beriman.
2. Orang yang bertakwa.
3. Tidak takut.
4. Tidak susah.
5. Diberi karomah.
6. Gembira melaksanakan perintah-perintah Alloh dan menyampaikan ajaran-ajaran Alloh.
Itulah beberapa macam kriteria yang disebut Waliyulloh.
Kadang-kadang penilaian orang awam itu salah, mereka mengatakan
bahwa yang disebut waliyulloh ialah orang yang terkabul segala
ucapannya. Kalau ini hanya satu kriterianya saja yaitu karomah.
Padahal yang disebut waliyulloh itu memiliki semua kriteria
tersebut, tidak hanya satu kriteria saja atau tidak hanya punya karomah
saja.
Seandainya penilaian kita hanya terpancang pada karomahnya saja, seperti :
Waliyulloh adalah orang yang bisa terbang, padahal burung-burung juga terbang di angkasa, apakah burung-burung itu wali-yulloh?
Kalau masalah bisa terbang itu mudah saja, asalkan kita punya uang Rp 500.000 maka kita semua bisa terbang ( naik pesawat ).
Kalau yang demikian itu adalah wali anak-anaknya, wali nikah atau wali kota, bukan Walinya Alloh.
Dan semua wali Alloh itu pasti berda`wah, tidak diam saja, sebab
hal itu ada-lah perintahnya Alloh Ta`ala sebagaimana tersebut dalam Al
qur-an :
UD`U ILAA SABIILI ROBBIKA BIL HIKMATI WAL MAU`IDHOTIL HASANATI WA JAADILHUM BILLATII HIYA AHSAN.
( An Nahl ).
Artinya : “ Ajaklah mereka ke arah jalan Tuhanmu dengan :
1. Dengan bijaksana.
2. Dengan penerangan yang baik.
3. Dengan tukar fikiran atau tukar pendapat atau berdialog dengan cara yang baik.
Itulah da`wahnya para Auliya`. Bukannya bertengkar seperti sekarang ini, da`wah kok bertengkar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar