Jumat

Laki-laki Haid

JANGANLAH  NIAT  INGIN  MASUK  SYURGA
Kadang-kadang kami mendengar ucapan begini :  “Islam itu sebagai Rohmatan Lil ‘Alamiin, maka nanti kamu itu akan dimasukkan syurga”.  Menurut kami, apakah tidak malu berkata seperti itu?.  Itu
berarti selalu minta haknya saja tapi kewajibannya tidak diperhatikan.
Bagi Tashawwuf  :  Bila ada orang yang ibadah dengan mengharap masuk syurga, itulah orang laki-laki haid, tidak pernah bersih. Ibadah sedikit saja minta balasan syurga :  “Yaa Tuhan, saya telah sholat Shubuh dua roka’at, maka masukkanlah saya ke dalam syurga Firdauss”.  Manusia yang seperti itu adalah lupa kalau pahalanya sudah diterima lebih dahulu.   

Manusia telah diberi pahala mata, diberi pahala ruh, diberi pahala akal, diberi pahala fikiran, diberi paha umur, diberi pahala kesehatan, diberi pahala alam semesta dan sebagainya.  Dan setelah pahala itu diberikan semua, barulah manusia itu diperintah ibadah.   
Kalau dipikir-pikir, apakah kita diberi bayarannya dulu ataukah kita diperintah ibadah dulu?.  Jelas kita diberi bayaran dulu, diberi pahala dulu, kemudian barulah diperintah ibadah.  Menurut Tashawwuf  : Orang yang beribadah dengan mengharap-harap bisa masuk syurga, itu sama artinya dengan Thoma’ (Serakah).  Oleh sebab itu, apabila kita ibadah, janganlah bertujuan memperoleh syurga.  Kalaupun nanti kita masuk syurga, maka hal itu adalah karena Fadlol dari Alloh semata.  Diberi syurga bukanlah karena hasil ibadah kita, tapi itu hanyalah bonus/tambahan saja. Dan bila masuk neraka, maka itu adalah untuk mencuci kotoran-kotoran kita, bukannya Alloh menyiksa manusia, sebab Alloh itu Maha Rohman Rohim, masak sering membaca :  “Bismillaahirrohmaanirrohiim”  masih lupa.
Kita harus sadar bahwa Alloh itu Rohman Rohim, tidak kejam, tidak menyiksa dan tidak menganiaya manusia.

AKIBAT  KELALAIAN  MANUSIA  SENDIRI
Adapun yang menganiaya adalah diri manusia itu sendiri.  Kan sudah dinasehati :  “Jangan lewat sini, ini jalan yang tidak enak, ini jalan menuju ke neraka”,  tapi malah dilewati.
Jadi umpama manusia itu ada dipersimpangan jalan, manusia itu sebetulnya sudah diberi papan petunjuk jalan (plang).  Jalan ke kanan itu jalan ke syurga dan jalan ke kiri itu jalan menuju neraka  :  “Jangan melalui sana karena disana ada neraka tidak enak, lewatlah sini saja karena ini jalan yang enak jalan ke syurga”.
Namun sudah diberitahu berkali-kali ternyata masih saja tidak percaya, bahkan berkata :  “Ini kan kaki-kakiku sendiri, mau saya pakai jalan kemana saja itu terserah aku!”.  Dan ia ngeluyur dengan nggeremeng sendiri sambil membaca  “Sholaatulloh Salaamulloh”, dengan meminta minta uang dipinggir jalan yang katanya untuk membangun ini dan itu, tapi tidak disangka-sangka akhirnya dia masuk neraka beneran.

Tidak ada komentar: