Bismillahir Rahmanir Rahiim
BULAN Safar adalah bulan kedua mengikut perkiraan kalendar Islam
yang berdasarkan tahun Qamariah (perkiraan bulan mengelilingi bumi).
Safar artinya kosong. Dinamakan Safar kerana dalam bulan ini orang-orang
Arab sering meninggalkan rumah mereka menjadi kosong kerana melakukan
serangan dan menuntut pembalasan ke atas musuh-musuh mereka. Antara
peristiwa-peristiwa penting yang berlaku dalam sejarah Islam pada bulan
ini ialah Peperangan Al-Abwa pada tahun kedua Hijrah, Peperangan
Zi-Amin, tahun ketiga Hijrah dan Peperangan Ar-Raji (Bi’ru Ma’unah) pada
tahun keempat Hijrah.
Amalan Rabu Terakhir di Bulan Shafar
Al-Imam`Abdul Hamid Quds (Mufti dan Imam Masjidil Haram)
Dalam Kanzun Najah Was-Suraar Fi Fadhail Al-Azmina Wash-Shuhaar
Banyak Awliya Allah yang mempunyai pengetahuan spiritual yang
tinggi mengatakan bahwa pada setiap tahun, Allah Swt menurunkan 320.000
macam bala bencana ke bumi dan semua itu pertama kali terjadi pada hari
Rabu terakhir di bulan Shafar, yang dikenal dengan Rabu Wekasan. Oleh
sebab itu hari tersebut menjadi hari yang terberat di sepanjang tahun.
Maka barangsiapa yang melakukan shalat 4 rakaat (Nawafil,
sunnah), di mana setiap rakaat setelah al-Fatihah dibaca surat
al-Kautsar 17 kali lalu surat al-Ikhlash 5 kali, surat al-Falaq dan
surat an-Naas masing-masing sekali lalu setelah salam membaca
do’a di bawah ini, maka Allah dengan Kemurahan-Nya akan menjaga orang
yang bersangkutan dari semua bala bencana yang turun di hari itu sampai
sempurna setahun.
Do`a tersebut adalah:
Bismilaahir rahmaanir rahiim
Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Bismilaahir rahmaanir rahiim
Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Allaahumma yaa syadiidal quwa wa yaa syadidal mihaal yaa ‘aziiza
dzallat li’izzatika jamii’u khalqika ikfinii min jamii’i khalqika yaa
muhsinu yaa mujammilu yaa mutafadh-dhilu yaa mun’imu yaa mukrimu yaa man
laa ilaaha illa anta bi rahmatika yaa arhamar raahimiin
Allaahumma bisirril hasani wa akhiihi wa jaddihi wa
abiihi ikfinii syarra haadzal yawma wa maa yanzilu fiihi yaa kaafii
fasayakfiyukahumul-laahu wa huwas-samii’ul ‘aliim. Wa hasbunallaahu wa
ni’mal wakiilu wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil
‘azhiim. Wa shallallaahu ta’aalaa ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa
aalihi wa shahbihi wa sallam
Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga
shalawat dan salam Allah senantiasa tercurah pada junjungan kami, Nabi
Muhammad saw, keluarga dan para sahabatnya.
Allahumma, Ya Allah, Tuhan Yang Maha Memiliki Kekuatan dan
Keupayaan; Ya Allah, Tuhan Yang Mahamulia dan karena Kemuliaan-Mu itu,
menjadi hinalah semua makhluk ciptaan-Mu, peliharalah aku dari kejahatan
makhluk-Mu; Ya Allah, Tuhan Yang Maha Baik Perbuatan-Nya; Ya Allah,
Tuhan Yang Memberi Keindahan, Keutamaan, Kenikmatan dan Kemuliaan; Ya
Allah, Tiada Tuhan kecuali hanya Engkau dengan Rahmat-Mu Yang Maha
Penyayang.
Allaahumma, Ya Allah, dengan rahasia kemuliaan Sayyidina Hasan ra
dan saudaranya (Sayyidina Husein ra), serta kakeknya (Sayyidina Muhammad
saw) dan ayahnya (Sayyidina `Ali bin Abi Thalib ra), peliharalah aku
dari kejahatan hari ini dan kejahatan yang akan turun padanya; Ya Allah,
Tuhan Yang Maha Memelihara, cukuplah Allah Yang Maha Memelihara lagi
Maha Mengetahui untuk memelihara segalanya. Cukuplah Allah tempat kami
bersandar; tiada daya dan upaya kecuali atas izin Allah Yang Maha Tinggi
lagi Maha Agung. Amin.
Dan Syaikh Albani berkata, “Sesungguhnya Allah menurunkan bala
bencana pada akhir Rabu bulan Shafar (Wekasan) antara langit dan bumi.
Bala bencana itu diambil oleh malaikat yang ditugaskan untuknya dan
diserahkannya kepada Wali Qutub al-Ghawts, lalu wali tersebut yang
membagi-bagikannya ke seluruh alam semesta, maka apa yang terjadi di
muka bumi ini, baik kematian, musibah atau kesulitan dan sebagainya
adalah bagian dari bala bencana yang dibagi-bagikan oleh Wali Qutub
tersebut. Barang siapa yang menginginkan keselamatan dari hal-hal
tersebut, hendaklah ia melakukan shalat 6 rakaat, di mana setiap rakaat setelah al-Fatiha dibaca ayatul Kursi dan surat al-Ikhlash. Kemudian dilanjutkan dengan shalawat atas Nabi saw dan membaca do’a berikut:
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Allaahumma innii as-aluka bi asmaa-ikal husnaa wa bikalimatikat-tammaati wa bi hurmati nabiyyika muhammadin shallallaahu ‘alayhi wa aalihii wa sallama an tahfazhanii wa antu’aa fiyanii min balaa-ika/Yaa daafi’al balaayaa/yaa mufarrijal hamm/yaa kasyifal ghamm/ iksyif ‘anni maa kutiba ‘alayya fii hadzihis-sanati min hammin aw gham/innaka ‘alaa kulli syay-in qadiir/wa shallalaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallama tasliima
Allaahumma innii as-aluka bi asmaa-ikal husnaa wa bikalimatikat-tammaati wa bi hurmati nabiyyika muhammadin shallallaahu ‘alayhi wa aalihii wa sallama an tahfazhanii wa antu’aa fiyanii min balaa-ika/Yaa daafi’al balaayaa/yaa mufarrijal hamm/yaa kasyifal ghamm/ iksyif ‘anni maa kutiba ‘alayya fii hadzihis-sanati min hammin aw gham/innaka ‘alaa kulli syay-in qadiir/wa shallalaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallama tasliima
Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Allaahumma,
Ya Allah, sesungguhnya aku mohon dengan kemuliaan asma-Mu, dengan
kalimat-Mu yang sempurna dan dengan kehormatan Nabi-Mu, Muhammad saw,
sudilah kiranya Engkau memeliharaku dari segala bala bencana-Mu; Ya
Allah, Tuhan Penolak Segala Bencana; Ya Allah, Tuhan Yang Menghilangkan
Kesulitan dan Penyingkap Kesedihan, hilangkanlah dari sisiku apa-apa
yang telah Engkau tentukan kejadiannya atas diriku pada tahun ini dari
segala kesulitan dan kesedihan; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa untuk
melakukan apa saja dan semoga shalawat dan salam Allah senantiasa
tercurah pada junjungan kami, Nabi Muhammad saw, keluarga dan para
sahabatnya. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar