Ada shohabat yang bernama Al Qomah. Al
Qomah itu di terangkan seorang shohabat kalau malam selalu mengerjakan
Tahajjud kalau siang puasa dan ahli shodaqoh. Setelah akan meninggal
dunia di
tuntun dengan Laailaaha illalloh. Tetapi tidak bisa mengucapkan
Laailaaha illalloh. Mengetahui seperti itu istrinya menangis kemudian
lapor kepada Nabi Muhammad. Kemudian nabi perintah kepada shohabat
Bilal. Kemudian Al Qomah di tuntun oleh shohabat Bilal untuk mengucapkan
Laailaaha illalloh. Tetap saja Al Qomah tidak bisa.
Kemudian Nabi bertanya: Apakah Al Qomah itu mempunyai bapak? Bapaknya sudah meninggal.
Apakah Al Qomah itu mempunyai ibu? Masih ada tetapi sudah tua.
Kemudian sampaikan kepada ibunya Al Qomah kalau Aku (Kanjeng Nabi)
ingin bertemu dengan ibunya Al Qomah. Apakah saya yang berkunjung
kesana atau ibunya Al Qomah yan kesini. Kemudian shohabat mendatangi
ibunya Al Qomah dan menyampaikan pesan, Bu Al Qomah Rosul ingin bertemu
karena ada kepentingan. Apakah Rosul datang ke sini atau Bu Al Qomah
datang ke tempatnya Rosul? Biar saya saja yang kesana jangan sampai
Rosul datang kesini, kata sang ibu.
Rosul: Apa betul anda ibunya Al Qomah?
Ibu Al Qomah : Iya Rosul..! Al Qomah itu anak saya.
Rosul: Bagaimana kesehariannya Al Qomah?
Ibu Al Qomah: Al Qomah itu ahli mujahadah, ahli shodaqoh, ahli puasa. Hatinya baik kepada masyarakat.
Rosul: Betul?
Ibu Al Qomah : Betul Rosul. Hanya saja Al Qomah itu terlalu terhadap
istrinya sampai saya yang setua ini tidak di perhatikan. Pada suatu saat
saya makan kemudian Al Qomah mengeluarkan kata-kata keras terhadap
saya. Itu yang menyebabkan hati saya sakit sampai sekarang.
Ini yang menyebabkan sehingga mulutnya terkunci tidak bisa membaca Laailaaha illalloh. Jalan jatidirinya terkunci.
Di hadapan shohabat Rosululloh bersabda:
Saya memerlukan kayu kering sebanyak-banyaknya supaya di kumpulkan kesini.
Kemudian Ibunya Al Qomah bertanya: Untuk apa Rosul mencari kayu kering yang banyak?
Rosul: Ini untuk membakar anakmu, daripada anakmu nanti di bakar di
neraka maka aku bakar disini terlebih dahulu kalau kamu tidak memberi
maaf.
Sebelumnya Rosul sudah bersabda kepada ibunya Al Qomah supaya Al
Qomah di maafkan. Ibunya Al Qomah jawab sudah di maafkan. Kemudian
shohabat di perintah untuk melihat Al Qomah apakah sudah bisa
mengucapkan atau belum.
Rosul: Bagaimana?
Shohabat: Belum bisa mengucapkan Laa ilaaha illalloh.
Rosululloh mengetahui kalau di dalam hati ibunya Al Qomah masih belum
bisa memaafkan. Akhirnya oleh rosululloh di siasati seperti itu, yaitu
akan di bakar hidup-hidup.
Sebagai orang tua mengetahui rencana Rosululloh seperti itu akhirnya
menangis. Tidak tega melihat Al Qomah di bakar di hadapannya.
Kalau kamu tetap tidak memaafkan, Al Qomah tetap masuk neraka
walaupun melaksanakan Sholat, Zakat, Puasa, Hajji karena lupa dengan
jalannya.
Ibunya Al Qomah: Sungguh-sungguh saya sudah memaafkan, dia itu anak saya, buah hati saya Rosul…!
Kemudian shohabat di suruh membuktikan apakah AL Qomah sudah bisa
mengucapkan Laa Ilaaha illalloh atau belum. Sesampainya di tempat Al
Qomah ternyata Al Qomah sudah bisa mengucapkan Laa Ilaaha illalloh.
Jadi kalimat Tauhid itu terganjal tidak bisa di ucapkan karena orang tua, sebab AL JANNATU TAHTA AQDAMIL UMMAHAT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar