Rabu

Kisah Shohabat Al Qomah

Ada shohabat yang bernama Al Qomah. Al Qomah itu di terangkan seorang shohabat kalau malam selalu mengerjakan Tahajjud kalau siang puasa dan ahli shodaqoh. Setelah akan meninggal dunia di
tuntun dengan Laailaaha illalloh. Tetapi tidak bisa mengucapkan Laailaaha illalloh. Mengetahui seperti itu istrinya menangis kemudian lapor kepada Nabi Muhammad. Kemudian nabi perintah kepada shohabat Bilal. Kemudian Al Qomah di tuntun oleh shohabat Bilal untuk mengucapkan Laailaaha illalloh. Tetap saja Al Qomah tidak bisa.
Kemudian Nabi bertanya: Apakah Al Qomah itu mempunyai bapak? Bapaknya sudah meninggal.
Apakah Al Qomah itu mempunyai ibu? Masih ada tetapi sudah tua.

Kemudian sampaikan kepada ibunya Al Qomah kalau Aku (Kanjeng Nabi) ingin bertemu dengan ibunya Al Qomah. Apakah saya yang berkunjung kesana atau ibunya Al Qomah yan kesini. Kemudian shohabat mendatangi ibunya Al Qomah dan menyampaikan pesan, Bu Al Qomah Rosul ingin bertemu karena ada kepentingan. Apakah Rosul datang ke sini atau Bu Al Qomah datang ke tempatnya Rosul? Biar saya saja yang kesana jangan sampai Rosul datang kesini, kata sang ibu.
Rosul: Apa betul anda ibunya Al Qomah?
Ibu Al Qomah : Iya Rosul..! Al Qomah itu anak saya.
Rosul: Bagaimana kesehariannya Al Qomah?
Ibu Al Qomah: Al Qomah itu ahli mujahadah, ahli shodaqoh, ahli puasa. Hatinya baik kepada masyarakat.
Rosul: Betul?
Ibu Al Qomah : Betul Rosul. Hanya saja Al Qomah itu terlalu terhadap istrinya sampai saya yang setua ini tidak di perhatikan. Pada suatu saat saya makan kemudian Al Qomah mengeluarkan kata-kata keras terhadap saya. Itu yang menyebabkan hati saya sakit sampai sekarang.
Ini yang menyebabkan sehingga mulutnya terkunci tidak bisa membaca Laailaaha illalloh. Jalan jatidirinya terkunci.
Di hadapan shohabat Rosululloh bersabda:
Saya memerlukan kayu kering sebanyak-banyaknya supaya di kumpulkan kesini.
Kemudian Ibunya Al Qomah bertanya: Untuk apa Rosul mencari kayu kering yang banyak?
Rosul: Ini untuk membakar anakmu, daripada anakmu nanti di bakar di neraka maka aku bakar disini terlebih dahulu kalau kamu tidak memberi maaf.
Sebelumnya Rosul sudah bersabda kepada ibunya Al Qomah supaya Al Qomah di maafkan. Ibunya Al Qomah jawab sudah di maafkan. Kemudian shohabat di perintah untuk melihat Al Qomah apakah sudah bisa mengucapkan atau belum.
Rosul: Bagaimana?
Shohabat: Belum bisa mengucapkan Laa ilaaha illalloh.
Rosululloh mengetahui kalau di dalam hati ibunya Al Qomah masih belum bisa memaafkan. Akhirnya oleh rosululloh di siasati seperti itu, yaitu akan di bakar hidup-hidup.
Sebagai orang tua mengetahui rencana Rosululloh seperti itu akhirnya menangis. Tidak tega melihat Al Qomah di bakar di hadapannya.
Kalau kamu tetap tidak memaafkan, Al Qomah tetap masuk neraka walaupun melaksanakan Sholat, Zakat, Puasa, Hajji karena lupa dengan jalannya.
Ibunya Al Qomah: Sungguh-sungguh saya sudah memaafkan, dia itu anak saya, buah hati saya Rosul…!
Kemudian shohabat di suruh membuktikan apakah AL Qomah sudah bisa mengucapkan Laa Ilaaha illalloh atau belum. Sesampainya di tempat Al Qomah ternyata Al Qomah sudah bisa mengucapkan Laa Ilaaha illalloh.
Jadi kalimat Tauhid itu terganjal tidak bisa di ucapkan karena orang tua, sebab AL JANNATU TAHTA AQDAMIL UMMAHAT.

Tidak ada komentar: