Apakah jalan jatidiri manusia itu?
Jati diri manusia ke dunia ini lewat mana? Jalan jatidiri itu jalan menuju ke surga bukan jalan menuju ke neraka. Kalau tidak mengetahui jalan jatidirinya sendiri apapun tingkatannya di dunia ini,
walaupun ibadahnya di dunia ini sungguh-sungguh seperti puasa, wiridan, naik Hajji sampai 27 kali jangan mengharap-harap masuk surga.
Persoalan jalan jatidiri manusia ini fondamental, jadi harus mengetahui jalannya. Lebih fondamental ini daripada wiridan. Wiridan sampai semalam suntuk tetapi tidak mengetahui jalannya, ini namanya dalam kebingungan. Kalau di dunia bingung nanti di akhiratpun juga kebingungan(wa adlollu sabiila).
Yang di maksud HAADZIHI itu dekat (disini) adalah di dunia ini. Walaupun 1000 tahun di dunia namanya tetap disini. Walaupun 1 juta tahun kalau di dunia ya disini. Kalau sudah meninggalkan dunia namanya di sana. Di dalam Al Qur-an surat Hajji/46 di sebutkan;
LAA TA’MAL ABSHOORO WALAKIN TA’MAL QULUUBUL LATII FIS SUDUR
Tidak buta mata lahirnya tetapi buta mata hatinya yang ada di dalam dada.
Yang di maksud buta ini bukan buta mata lahir tetapi buta mata hati.
Manusia itu mempunyai 2 fikiran, fikiran di bawah sadar dan fikiran di
muka sadar. Kalau di hati di bawah sadar ada 88 seperti lautan kalau di
otak hanya sedikit seperti gunung es. Jadi yang di maksud buta itu buta
mata hati tidak mengetahui jalan jati diri. Sejatinya diriku ke dunia
ini lewat mana? Tidak mengetahui. Rosululloh SAW. Bersabda;
QOOLA ROSUULULLOH SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WA SALAM:
MAN WULIDA LAHU WALADUN FA’ADZ-DZANA FII UDNIHIL YUMNA WA AQOOMA FII UDNIHIL USRO LAM TADURRU UMMUSH SHIBYAN
Siapa yang mempunyai anak yang baru lahir
di adzani telinga kanan dan di qomati telinga kiri tidak membahayakan
kepada anak itu ummu sibyan (tidak bisa di tipu ummu sibyan).
Ummus Sibyan itu jin dan jin itu ada 2 macam, Jin halus dan jin kasar
yang berbentuk manusia. (MINAL JINNATI WAN NAS). Syaithon itu ada 2
macam, syaithon halus dan syaithon kasar yang berbentuk manusia.
Makanannya, pakaiannya dan juga bergaul dengan manusia tetapi tidak
mengetahui kalau itu syaithon. Termasuk pintar mengaji dan wiridan, ada
syaithon gundul dan ada syaithon gondrong. Jadi pakaiannya manusia
tetapi dalamnya syaithon.Yang paling mudah di usir itu syaithon bentuk jin cukup di bacakan ‘A’UUDZU BILLAAHI MINASY SYAITHOONIR ROJIIM, atau di bacakan Ayat Kursi langsung lari. Tetapi syaithon bentuk manusia apabila di bacakan Ayat Kursi juga ikut membaca Ayat Kursi. Qur-an dan hadits di pakai untuk tutup atau topeng tetapi dalamnya syaithon. Jadi harus hati-hati. Tetapi kalau mengetahui jati dirinya insyaalloh selamat.
LAM TADURRUHU UMMUS SIBYAN.
Apa sebabnya telinga kanan di adzani dan telinga kiri di qomati?
Adanya di adzani dan di qomati agar tidak tuli. Di dalam Adzan dan qomat
itu kalimat terakhir bunyinya LAA ILAAHA ILLALLOH, Hadits menerangkan;
MAN KAANA AAKHIRU KALAAMIHI LAA ILAAHA ILLALLOH DAKHOLAL JANNAH
“Barang siapa yang akhir ucapannya itu Laa Ilaaha illalloh masuk surga”.
Itu jalan menuju surga. Siapa yang melahirkan bayi itu? Seorang ibu, di dalam hadits di terangkan;
AL JANNATU TAHTA AQDAMIL UMMAHAT
Surga itu di bawah telapak kaki ibu.
Jadi jalannya jatidiri kita itu ya di situ. Begitu pula di dalam Al Qur-an di sebutkan;
WALLOHU AKHROJAKUM MIN BUTHUUNI
UMMAHAATIKUM LAA TA’LAMUUNA SYAI-AA WAJA’ALA LAKUMUS SAM’A WAL ABSHOORO
WAL AF-IDAH LA’ALLAKUM TASYKURUUN
Dan Alloh mengeluarkan kamu semua dari
perut ibumu kamu tidak mengetahui apa-apa. Dan Alloh menjadikan
pendengaran dan penglihatan dan hati. Supaya kamu bersyukur.
Syukur kepada siapa? Alloh Ta’ala menerangkan di dalam surat Al Isro’
WASYKURUULII WALIWALIDAIKA
Bersyukurlah kepadaku dan kepada orang tuamu.
Bersyukurlah kepadaku dan kepada orang tuamu, terutama kepada ibumu.
Karena kamu datang ke dunia ini aku yang mengeluarkan, Aku yang
menciptakan kamu dan ibumu yang menjadi jalannya.Jadi bayi yang baru lahir di Adzani dan di Qomati itu mengingatkan jalan jatidiri manusia ke dunia ini melalui tauhid, kekuasaan Alloh dan melalui orang tua sekalian. Semuanya melalui jalan itu apakah itu raja, ulama, presiden. Al Qur-an meyebutkan:
USYKURLII WALIWALIDAYYA ILAIYAL MASHIIR
Syukurlah kapadaku dan kepada orang tuamu, kepadaku kamu jalan akan kembali.
Kalau lupa dengan jalan ini maka tidak bisa INNA LILLAAHI WA INNAA
ILAIHI ROOJI’UUN. Oleh sebab itu setiap selesai sholat berdoa kepada
Alloh
ROBBIGHFIRLII WALIWALIDAYYA WARHAMHUMA KAMAA ROBBAYAANI SHOGHIIRO
Wahai Tuhan ampunilah aku dan orang tuaku dan kasihanilah orang tuaku sebagaimana orang tuaku mengasihi aku di waktu kecil
Kalau hari kamis dan apabila kedua atau salah satu orang tuanya sudah meninggal sholatlah Birrul Walidain. Sholat Birrul Walidain waktunya setelah Maghrib dan sebelum Isya’ (tengah-tengah), 2 rekaat. Sholat di tujukan kepada orang tua. Bacaannya tiap-tiap 1 rekaat,
- Ayat Kursi 5 x
- Qul a’udzu birbbil falaq 5 x
- Qul a’udzu birobbinnas 5x
Setelah salam membaca Sholawat Nabi 15 x
Istighfar 15 x
Keutamaan bacaan di haturkan kepada dua orang tua.Mengapa yang di baca Ayat Kursi, surat Falaq, surat An Nas dan waktunya pun setelah waktu Maghrib dan sebelum Isya’, semuanya itu adalah rahasia.
Setiap manusia pasti mempunya FAJRUL MAULUD, artinya fajar kelahiran..yang disebut juga dengan HIJRAH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar