QOOLA ROSULULLOHI SHOLLALLOHU ALIHI
WASALLAM: MAN WULIDA LAHU WALADUN FA ADZ DZANAFII UDZUNIHIL YUMNA WA
AQOOMA FII UDZUUNIHIL YUSROO LAM TADHURRUHU UMMUSH SHIBYAAN.
(‘Anil Husain – Rowahu Abu Ya’laa – Jami’ush Shogir / Jilid II / Huruf Mim / Hal. 320)
(‘Anil Husain – Rowahu Abu Ya’laa – Jami’ush Shogir / Jilid II / Huruf Mim / Hal. 320)
Artinya: Telah
bersabda Rosulullohi Shollallohu Alaihi Wasallam: “Barangsiapa yang
mempunyai anak yang lahir, maka adzanilah pada telinga kanannya dan
qomatilah pada telinga kirinya, maka tidak membahayakan anak tersebut
dari Umush Shibyan.
Hadits di atas adalah perintah mengadzani pada telinga kanan dan mengiqomati pada telinga kirinya anak yang baru lahir. Adanya diperintah mengadzani dan mengiqomati anak yang baru lahire supaya anak tersebut tidak terkena bahayanya Umush Shibyan.
Jadi kalau memahami suatu perintah, jangan terpancang kalimatnya saja. Memang dalam Adzan ada kalimat “Hayya alash sholaah”, akan tetapi bukan berarti mengajak sholat, akan tetapi maksudnya adalah agar anak yang baru lahir tersebut selamat dari gangguan Umush Shibyan.
Umush Shibyan ialah Jin yang berbentuk angin. Menurut Hadits, Jin itu ada tiga jenis:
- Jin yang berbentuk ular, kaljengking dan binatang yang melata.
- Jin yang berbentuk angin
- Jin yang akan menerima hisab dan siksaan, yang dalam Al Qur’an surat Adz Dzariyat diterangkan:
WAMAA KHOLAQTUL JINNA WAL INSA ILLA LIYA’BUDUUN
Jin yang berupa angin itulah yang diantaranya disebut Umush Shibyan, dan jin itulah yang membahayakan bagi anak kecil.Oleh sebab itulah untuk menanggulangi dari bahaya Umush Shibyan, maka Rosululloh memberikan tuntunan supaya anak yang baru lahir telinga kanannya diadzani dan telinga kirinya di-iqomat-i.
Jadi perlu diingat-ingat bahwa mengadzani anak bayi yang baru lahir itu bukan berarti mengajak sholat akan tetapi supaya si bayi selamat dari Umush Shibyan.
Adzan belum tentu unutk mengerjakan sholat, sebab ada juga sholat yang tidak memakai adzan, karena ada sholat yang tidak memakai adzan dan iqomat. Dalam Hadits keterangan Shohabat Jabir, beliau menerangkan:
‘AN SAMROH RODHIYALLOHU ‘ANHU QOOLA:
SHOOLATU MA’ANNNABIYYA SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM AL’IDAINI GHOIRU
MARROTIN WALAA MARROTAINI BI GHOIRI ADZANIN WALAA IQOMATIN
Artinya: Keterangan
dari Shohabat Samroh RA, beliau berkata:”Saya sholat dua hari Raya
(Idul Fitri dan Idul Adha) bersama Nabi Shollallohu Alaihi Wasallam
bukan sekali tapi berkali-kali dengan tanpa Adzan dan iqomah.
Jadi bukan berarti kalau adzan dan iqomat pasti mengajak sholat,
kalau pengertian yang demikian itu namanya pengertian yang sempit. Ada
lagi contoh, dalam Hadits disebutkan:
QOOLA ROSULULLOHI SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM : UTHLUBUL ‘ILMI MINAL MAHDI ILAL LAHDI
Artinya: Telah bersabda Rosulullohi Sholallohu Alaihi Wasallam: Carilah ilmu dari buaian sampai lubang lahad
Memahami isi Hadits di atas, apakah bayi yang masih dalam buaian sudah bisa mencari ilmu, kok diperintah mencari ilmu ketika masih dalam buaian?Alasan lagi mengenai adzan dan iqomah bagi anak yang baru lahir. Dalam Hadits diterangkan:
QOOLA ROSULULLOHI SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM : KULLU MAULUUDIN YUULADU ‘ALAL FITROH
Artinya: Telah bersabda Rosulullohi Sholallohu Alaihi Wasallam:Tiap-tiap anak dilahirkan dalam keadaan fitroh.
Menurut Hadits di atas, tiap-tiap manusia dilahirkan dalam keadaan
bersih fitrohnya, ibarat kertas masih bersih belum ada coretannya,
ibarat botol masih bersih belum ada isinya apa-apa.
QOOLA ROSULULLOHI SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM : HIFDUL GHULAAMISH SHOGHIIRI KANNAQSYI FIL HAJARI
Artinya: Telah bersabda Rosulullohi Sholallohu Alaihi Wasallam:Menjaga anak kecil itu seperti mengukir di atas batu .
Lalu bagaimanakah caranya unutk menjaga anak yang masih bersih tersebut?
Anak yang baru lahir dan masih suci tersebut cepat-cepatlah diisi dengan kalimat “Laa Ilaaha Illalloh Muhammadur Rosululloh”,
sedangkan kalimat tersebut ada di dalam adzan dan iqomat. Kemudian
diisi juga dengan kalimat takbir yang juga ada dalam adzan.Itulah alasan kami mengikuti Hadits yang perintah mengadzani telinga kanan dan mengiqomati telinga kiri anak yang baru lahir, alasan-alasan lain akan kami muat di tulisan selanjutnya…
*Tunggu Episode Selanjutnya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar