Kalung yang mengenyangkan orang lapar, menutupi yang
telanjang dan mencukupi yang miskin serta membebaskan seorang budak.
Seusai shalat berjamaah, Rasulullah saw duduk dan para
sahabat melingkari beliau tiba-tiba datang seorang tua yang hampir saja tak
berdaya menopang tubuhnya karena lapar.
Orang tua itu berkata : ” Ya Rasulallah, aku kelaparan,
berilah aku makan, aku tidak punya pakaian, beri aku pakaian dan aku miskin
beri aku kecukupan “. Rasul yang dermawan itu berkata : ” Aku tak punya apapun
untukmu, akan tetapi orang yang memberi petunjuk kepada kebaikan ganjarannya
sama dengan orang yang melakukannya, karena itu cobalah datang ke rumah orang
yang mencintai Allah dan RasulNya dan dicintai oleh Allah dan RasulNya, tentu
dia akan mendahului Allah ketimbang dirinya sendiri,
pergilah ke rumah Fatimah, hai Bilal, tolong antarkan ia ke
rumah Fatimah.
Maka berangkatlah mereka ke rumah putri Rasul yang mulia
Fatimah, sesampainya didepan rumah Fatimah, ia memanggil dengan suara keras :
assalamu`alaikum, wahai keluarga Nabi shallallahu alaihi wa sallam, keluarga
dimana Jibril as menurunkan alqur`an dari Rab semesta alam “.
Setelah menjawab salam, Fatimah bertanya : ” siapakah bapak?
” Ia menjawab : ” aku orang tua dari suku arab baduy, aku telah bertemu ayahmu,
pemimpin umat manusia, sementara aku wahai putri Rasul, adalah orang yang tidak
berpakaian, lapar dan miskin, bantulah aku, semoga Allah memberkahimu “.
Saat itu, Rasulullah dan Keluarga beliau juga sedang
mengalami kesulitan yang sama, sejak tiga hari lalu mereka belum makan, Rasul
pun mengetahui kondisi mereka, maka Fatimah pun mengambil kulit domba yang
biasa dipakai Hasan-Husain untuk alas tidur kedunya.
” Ambillah ini, semoga bapak mendapatkan sesuatu yang lebih
baik darinya ” kata Fatimah sambil memberikan kulit itu. Orang tua itu berkata
: ” Wahai putri Nabi, aku mengadukan keadaanku yang lapar, tapi engkau hanya
memberi kulit domba ini ? apa yang bisa aku perbuat dengan kulit ini? “.
Mendengar ucapan orang tua itu, Fatimah mengambil kalung
yang dikenakanya dan hanya itulah satu-satunya milik yang paling berharga,
diserahkanya kalung tersebut sambil berkata : ” Ambillah ini dan juallah.
Semoga Allah memberimu sesuatu yang lebih baik “.
Orang itupun menerima kalung itu dengan gembira lalu pergi
ke masjid untuk menjumpai Rasulullah, sesampainya di masjid ia menigatakan
kepada Rasulullah : ” Ya Rasulallah, Fatimah putrimu telah memberikan kalung
ini dan ia berkata : ” Juallah kalung ini, semoga Allah memberimu sesuatu yang
lebih baik “.
Mendengar itu, Rasulullah pun menangis. Ammar pun berdiri
seraya berkata : “Ya Rasulallah apakah anda mengizinkanku untuk membeli kalung
itu? “. Rasulullah menjawab : �Belilah
wahai Ammar, sekiranya jin dan manusia ikut membelinya tentu Allah tidak akan
menyiksa mereka dengan api neraka�.
Ammar bertanya : �Dengan
harga berapa engkau akan menjual kalung itu wahai saudaraku?�.
Orang itu menjawab :�Seharga
roti dan daging yang akan menghilangkan rasa laparku, selembar kain yaman yang
akan menutupi auratku agar aku dapat shalat menghadap Rabbku dan satu dinar
uang untuk pulang menemui keluargaku�.
Kemudian Ammar menjual bagian harta rampasan perang yang
didapatkannya dari Rasulullah, tidak ada yang tersisa sedikitpun, ia berkata
kepada orang arab baduy itu : “Anda akan saya beri uang 20 dinar 200 dirham,
sehelai kain yaman, kendaraanku untuk mengantarkanmu sampai ke rumahmu dan rasa
kenyang dari roti dan daging�.
Orang itu berkata : �Duhai,
betapa pemurahnya tuan ini. Semoga Allah
memberkahi anda wahai tuan yang mulia�.
Ammar mengajak orang itu ke rumahnya dan memberikan semua
yang dijanjikan kepadanya. Kemudian orang itu menjumpai Nabi shallallahu alaihi
wa sallam, yang kemudian berkata : �Sudahkah
anda kenyang dan berpakaian?�
Orang itu berkata : “Sudah Ya Rasulallah, bahkan demi Allah, aku menjadi orang
yang kaya saat ini�.
Rasulullah bersabda :�Jika
demikian, balaslah Fatimah atas perbuatannya�.
Orang itu berdoa :�
Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Tuhan, kami tidak mengabdi melainkan hanya
pada-Mu. Ya Allah berilah kepada Fatimah hal-hal yang tidak pernah terlihat
oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah terbayang oleh
hati manusia�.
Rasulullah mengamini doa orang itu lalu menjumpai para
sahabat seraya berkata : “Sesungguhnya Allah telah memberikan hal itu kepada
Fatimah di dunia, demikian itu karena aku adalah ayahnya, tidak ada seorangpun
yang semisal denganku, Ali adalah suaminya, tidak ada orang yang sebanding
dengannya, Allah juga memberinya Hasan dan Husain tidak ada manusia yang
semisal dengan keduanya di alam ini keduanya adalah pemimpin pemuda surga�.
Diantara sahabat mulia yang hadir saat itu adalah Miqdad ibn
Amr, Ammar, dan Salman radhiyallahu anhum, Rasulullah bertanya : �Maukah aku tambah lagi?� �Mau Ya Rasulallah�.
Jawab mereka singkat.
Rasulullah bersabda :�Baru
saja malaikat Jibril datang padaku dan berkata : �Jika
Fatimah telah dipanggil oleh Allah dan saat di kuburnya akan ditanya, siapa
Tuhanmu? Maka ia menjawab : Tuhanku adalah Allah, kemudian ditanya: Siapakah
Nabimu? Maka ia akan menjawab : Nabiku adalah ayahku. Siapa yang berziarah
kepadaku setelah wafatku seolah dia mengunjungiku pada saat hidupku dan siapa
yang berziarah kepada Fatimah, seakan ia berziarah kepadaku�.
Ammar pulang ke rumahnya mengambil kalung itu lalu
meneteskan minyak misik dan membungkusnya dengan kain Yaman, ia memiliki seorang
budak yang bernama Sahmun yang ia beli dari ghanimah yang didapatkannya saat
perang kahibar. Kalung itu diserahkan kepada budaknya seraya berkata : �Berikan ini kepada Rasulullah
dan engaku sendiri aku hadiahkan untuk beliau�.
Budak itupun mengambil bungkusan kalung tersebut dan
membawanya kepada Rasulullah lalu menyampaikan apa yang dikatakan Ammar.
Rasulullah bersabda : “Pergilah kepada Fatimah, berikan kalung itu kepadanya
dan engkau menjadi miliknya�.
Datanglah budak itu menyampaikan apa yang dikatakan Rasulullah kepada Fatimah,
Fatimah lalu menerima kalung itu, kemudian membebaskan Sahmun dari statusnya
sebagai budak. Sahmun pun tertawa.
Fatimah bertanya :�
Apa yang membuatmu tertawa ya ghulam?�
Sahmun berkata : “Betapa besarnya keberkahan kalung ini, inilah yang membuatku
tertawa. Kalung ini telah mengenyangkan orang yang lapar, memberi pakaian orang
yang telanjang, menjadikan kaya orang yang miskin dan memerdekakan seorang
budak, lalu kembali kepada pemiliknya�.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar