Minggu

Ujian dibalik Sakit

Wah.., senangnya saya bisa menghirup udara jakarta yang penuh dengan polusi, kenapa..??? karena dari pada saya istirahat dirumah berlama-lama bisa membuat badan pada sakit, otak jadi buntu trus bisa jadi banyak ketinggalan informasi tentunya, maklum namanyajuga sakit yah, pastinya harus lebih banyak dirumah dari pada diluar rumah. tapi ternyata Allah punya rencana lain di balik penderitaan orang lain, yang pastinya yang terbaik untuk orang tersebut cz Allah SWT itukan Rahman & Rahim.


Ada lagi yang mesti saya syukuri. Aisyah r.a. berkata, aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada suatu apa pun yang menimpa seorang mukmin, walau duri sekalipun kecuali Allah menuliskannya sebagai kebaikan atau dihapusnya kesalahan."(HR Bukhari dan Muslim)

Ah, semoga Dia berkenan melebur dosa-dosaku yang menggunung. Setidaknya mengurangi.

Dari Abi Said dan Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW bersabda:

"Tidak menimpa seorang muslim dari lelah, tidak pula suatu sakit, tidak pula gelisah, tidak pula sedih, tidak pula suatu penyakit, tidak pula susah, sampai pada duri yang menusuknya, kecuali Allah menghapuskan karenanya kesalahan-kesalahannya."(HR Bukhari)

Bukankah ujian adalah sebagai tanda dari cinta-Nya kepada hamba-Nya?

Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka ia akan diberi ujian."(HR Bukhari)

Dari Abdullah bin Mas'ud r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Tidaklah dari seorang muslim yang tertimpa penyakit, sakit, atau yang semisalnya, kecuali Allah SWT merontokkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana rontoknya pohon akan daun-daunnya.” (HR Bukhari)

Dan bukankah ini merupakan ladang amal yang luar biasa bagi anak-anaknya?

Dari Abdullah bin Mas'ud katanya,

"Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang amal-amal yang paling utama dan dicintai Allah? Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, Pertama shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya), kedua berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah" [Hadits Riwayat Bukhari I/134, Muslim No.85, Fathul Baari 2/9].

Tidak ada komentar: