Jumat

Kenapa semua terlihat Jahat?

Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk berlapang dada. Jika kita harus marahpun tidak boleh mendendam. Inilah obat kesejukan hati, penghantar keindahan hidup dalam kebersamaan. Hati yang
pendendam akan selalu tersiksa. Selama ia masih hidup bersama dengan sesamanya maka ia akan selalu menemukan kesalahan. Karena manusia adalah makhluk yang bisa bersalah.
Sahabatku, diceritakan ada seseorang yang mengeluhkan  rasa sakit di  setiap bagian tubuhnya apabila disentuh oleh jari telunjuknya. Dan Ia pun berusaha untuk  mengobati rasa sakitnya . Namun  sakit itupun tidak kunjung sembuh . Sekujur tubuhnya masih saja terasa sakit jika disentuh  oleh jari telunjuknya.
Sungguh orang tersebut tidaklah akan pernah menemukan obat jika ternyata yang di periksakan ke dokter adalah hanya bagian tubuh yang disentuh oleh jari telunjuknya saja. Sementara ia melupakan jari telunjuknya, yang justru merupakan sumber dari sakit itu sendiri.

Perumpamaan diatas adalah sebuah gambaran tentang sikap hati yang penuh dendam dan kedengkian. Ia akan sulit hidup didalam sebuah kebersamaan. Dalam pandangannya semua orang seolah-olah memusuhinya dan tidak ada yang benar. Padahal yang menjadikan orang lain menjadi tidak baik dalam pandangannya adalah karena hatinya sendiri yang telah kotor.
Hati yang akan mudah tersinggung dan mendendam. Jika ada yang berbuat salah kepadanya akan selalu di ingat dan di simpan di dalam hatinya. Bahkan untuk seseorang yang secara tidak sengaja melakukan kesalahan kepadanya, maka sudah harga mati baginya untuk dicap sebagai  penjahat .
Ia adalah jari yang sakit, disaat bersentuhan dengan anggota yang sehat akan merasa sakit .Dan tidak akan bisa sembuh kecuali jari itu sendiri yang harus di obati.
Menyadari penyakit dendam didalam hatinya adalah langkah pertama menuju kesembuhan. Kemudian berlatih melihat orang lain dengan mata "husnudzon " serta melihat sisi positifnya. Dan juga menghidari membicarakan dan mendengar kejelekan orang lain .
Ada  cara yang amat penting untuk menghancurkan dendam dan kebencian ini, yaitu memberi hadiah seperti yang pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW.  Seberat apapun jika kita marah kepada seseorang atau mendendamnya  maka berusahalah untuk bisa memberi hadiah untuk mengurangi rasa sakit di dalam hati. " Tahaadhuu tahaabbuu " salinglah engkau memberi hadiah niscaya engkau akan saling mencintai !
Cara yang lain yang juga amat penting untuk mengobati hati yang sakit ini adalah mendoakan orang yang kita dendami dengan do'a-do'a yang baik dan menghindari  mendoakannya dengan do'a yang jelek. Sebab, sungguh do'a jelek yang dipanjatkan untuk orang yang didendami tidaklah memberi arti positif bagi yang berdo'a dan yang dido'akan. Bahkan penyakit dendam akan semakin subur di hati orang yang mudah mendo'akan orang lain dengan do'a-do'a yang jelek. Jika do'a itu di kabul akan menjadikan orang yang di do'akan semakin tidak baik, dan sangat mungkin yang berdo'a ini akan menuai kejahatan baru dari orang yang di doakan. Juga disabdakan oleh Rasulullah saw bahwa do’a jelek yang dipanjatkan akan di kembalikan kepada yang mendoakan itu sendiri

Akan tetapi jika do'a baik dipanjatkan, maka di samping hati kita akan semakin bersih ternyata ada janji dari Allah SWT, bahwa Allah SWT akan terlebih dahulu memberi kepada orang yang telah mendoakan sesuai doa yang di panjatkan dibandingkan dengan yang didoakan. Subhanallah…..
Dan setelah itu, untuk mengetahui apakah masih ada dendam di dalam hati kita  atau tidak? Tengoklah ke dalam hati kita masing-masing! Setalah kita berdoa sudahkah kita bisa dengan penuh kelegaan mendoakan orang-orang yang bermasalah dengan kita dengan doa yang baik? Jika belum bisa, nyatakanlah dengan pasti bahwa hati kita masih kotor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar