Rabu

Hakekat Masjidil Aqsho


HAKEKAT MASJIDIL AQSHO
Apakah Masjidil Aqsho itu ?

Masjid maknanya : Tempat persujudan.
Aqsho maknanya  : Yang jauh / terjauh / sangat jauh.
Jadi maknanya (MASJIDIL AQSHO) ialah Masjid yang lebih jauh.
Lalu dimanakah Masjidil Aqsho bagi tiap-tiap manusia itu ?
Keterangannya sebagai berikut :

MASJID :
Apabila dalam hadits diterangkan bahwa bumi itu disebut : “MASJID”, sedangkan jasmani  itu dari intinya bumi, maka berarti jasmani manusia itu juga masjid, atau Tempat Pesujudan Ruh mengabdi kepada Alloh.
AL AQSHO :
 ( AL AQSHO ) itu artinya jauh.
Adapun " jauh " itu maknanya ada dua macam :
1. Makna "Jauh " dari segi prosesnya.
Proses manusia itu jauh, dikatakan jauh karena dari Ath Thin sampai naik ke tingkat Insan adalah melalui proses yang lama, sampai berbulan-bulan, jadi perjalanan proses manusia ini butuh waktu yang lama.
Ini adalah " aqsho / jauh " makna yang pertama.

2. Makna " Jauh " dari segi martabatnya.
Bahwasanya martabat atau tingkatannya manusia itu adalah jauh.
-  Ada yang dari Ath Thin, kemudian menjadi batu,
- Ada yang dari Ath Thin, kemudian menjadi alam tumbuhan,
- Ada yang dari Ath Thin, kemudian menjadi alam hayawan,
- Akan tetapi ada yang dari Ath Thin, kemudian naik sampai ke tingkat insan, melebihi syaithon, melebihi jin, melebihi malaikat, bahkan sampai malaikat itu sujud kepada manusia.
Oleh karena sangat melangitnya tingkatan manusia, terlalu jauh tingkatannya, sampai-sampai kedudukan manusia itu disandarkan pada Alloh :
QUL A`UUDZU BIROBBINNAAS.MALIKINNAAS. ILAAHINNAAS. ( Q.S. An Naas / 114 / Ayat 1-2-3 ).
Artinya : Katakanlah : " Aku berlindung kepada Tuhan manusia, Raja manusia, Sembahan manusia ".
  • ( ROBBI ) adalah Alloh, lalu dibelakangnya digandeng dengan  ( ANNAAS ).
  • ( MALIKI ) adalah Alloh, lalu dibelakangnya digandeng juga dengan ( ANNAAS ).
  • ( ILAAHI ) adalah Alloh, lalu dibelakangnya digandeng lagi dengan ( ANNAAS ).
Mengapa demikian ?
Ini adalah karena sangat tingginya martabat manusia.
Tetapi dikarenakan sangat tingginya itu, maka apabila manusia itu jatuh pastilah hancurnya lebih berat atau jatuh sampai ke tingkat asfal ( tingkatan yang paling rendah ). Ini diterangkan dalam Al Qur-an :
TSUMMA RODADNAAHU ASFALA SAAFILIIN. ( Q.S. At Tien / 95 / Ayat 5 )
Artinya : " Kemudian Kami kembalikan dia (manusia) ke tempat yang serendah-rendahnya ".
Jadi, Masjidil Aqsho bagi tiap-tiap manusia ialah jasmaninya manusia itu sendiri.
Oleh sebab itulah ketika Nabi Muhammad SAW berada di Masjidil Harom, beliau belum bertemu dengan Ruhnya para Nabi-Nabi. Dan setelah sampai di Masjidil Aqsho barulah Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Ruh para Nabi-Nabi.
Mengapa demikian ?
Karena ketika masih wujud Ath Thin (Masjidil Harom), ia belum bertemu dengan ruh karena memang keadaannya belum bernyawa.
Tapi kalau At Thin itu sudah menjadi jasmani yang sempurna atau sampai di Masjidil Aqsho, maka seluruh jasmani manusia itu bertemu dengan ruhnya atau sudah ada nyawanya.
Kemudian Nabi Muhammad SAW melaksanakan sholat. Setelah itu Nabi dihidangi minuman dan disuruh memilih minuman, maka Nabi memilih minuman susu begitu juga waktu masih menjadi Ath Thin itu belum minum susu.
Jadi, Baitul Muharom ( Masjidil Harom ) bagi tiap-tiap Dzarrotul Hayat ialah bumi, sedangkan Baitul Muqoddas ( Masjidil Aqsho ) nya ialah dirinya manusia itu sendiri.
Masjidil Aqsho artinya : Tempat persujudan yang jauh, karena sangat jauhnya sampai jarang sekali yang mengenal.
Manakah tempat persujudan Ruh itu ? Ya jasmani kita.
Adapun mi`roj dari Masjidil Harom ke Masjidil Aqsho ini adalah masih :
( MI`ROJ MINADH DHOOHIRI ILADH DHOOHIRI ),
atau disebut juga :
( MI`ROJ MINASY SYAHAADAH ILASY SYAHAADAH ).
Sedangkan Mi'roj yang lain kami tulis dilain kesempatan… (jika diijinkan). Semoga manfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar