Rabu

Tahapan Dzikir

Pengertian Dzikir
 
Yang dimaksud dzikir didalam thoriqoh adalah bacaan “Allah “atau bacaan “La ilaaha illallah”.
 
Dzikir dengan bacaan “Allah”, yang biasanya dilakukan didalam hati, disebut dengan Dzikir Sirri atau dzikir Khofi atau dzikir ismu Dzat, yang silsilahnya sampai kepada Rasulullah SAW. melalui Sayidina Abu Bakar Ash Shidiq RA .
 
Sedang dzikir dengan bacaan “La ilaaha illallah”, yang biasanya dilakukan dengan lisan, disebut dzikir jahri atau Dzikir Nafi Itsbat, yang silsilahnya sampai kepada Rasulullah SAW melalui Sayidina Ali bin Abi Tholib karramallahu wajhah.

 
Kedua jenis dzikir dari kedua sahabat inilah yang menjadi sumber utama pengamalan thoriqoh, yang terus menerus bersambung sampai dengan sekarang, kepada kita semua
 
Tahap-tahap Berdzikir
Dalam upaya pendekatan diri kepada Allah, Selain melaksanakan ibadah-ibadah yang diwajibkan , sebaiknya kita juga melaksanakan ibadah-ibadah lain yang sunnah.. Diantaranya adalah ibadah sholat sunnah, memperbanyak sodaqoh maupun memperbanyak dzikir kepada Allah swt.
 
Pada kesempatan ini kita akan bahas tentang dzikir. Secara harfiah Dzikir berati ingat, tentu saja ingat kepada Allah swt. Tujuan kita beribadah adalah untuk mengingat kepada Allah.
Karena sesungguhnya dzikir itu diperintahkan oleh Allah untuk mengingat Dia ditiap ruang dan waktu. Ketika malam atau siang, ketika kaya atau miskin, di waktu sehat atau sakit. Singkatnya dalam keadaan apapun dan bagaimanapun, tidak dibatasi uzur apapun.
 
Dzikir merupakan upaya untuk mensucikan hati kita, dari kotoran-kotoran hati yang dengan sengaja atau tidak telah kita corengkan kepadanya.
 
Proses Dzikir :
  • Dzikir Lisan (jahar): dzikir ini diucapkan dengan lisan, ada yang melaksanakannya dengan suara keras tapi ada yang lebih suka dengan pelan-pelan.
  • Dzikir Sirri atau rahasia: Proses dzikir yang satu ini adalah sangat rahasia ketika dzikir ini dilaksanakan hanya pedzikir dan yang dituju (Allah) saja yang tahu. Makhluk lain tidak ada yang bisa mengetahuinya bahkan malaikatpun tidak tahu.
 Dalam melaksanakan dzikir-dzikir tersebut haruslah dibimbing oleh Pembimbing yang telah mumpuni ( Mursyid, Guru, atau istilah lain yang banyak sekali).
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar