Sabtu

Mengagungkan Kelahiran Nabi SAW (lanjutan)


INFAQ UNTUK MENGAGUNGKAN KELAHIRAN NABI SAW
Pada satu Hadits di tulisan sebelumnya menerangkan, orang yang mau menafkahkan / menshodaqoh kan  hartanya satu dirham dengan niat mengagungkan kelahiran Nabi besar Muhammad SAW, orang tersebut
seakan-akan menafkahkan satu gunung emas untuk jihad fii sabilillah. Ini kalau satu dirham, bila sampai dua dirham berarti dua gunung emas, kalau 10 dirham sama dengan 10 gunung emas, dan umpama sampai 1000 dirham, maka habislah gunung-gunung di Indonesia, semua jadi emas. Asal niatnya mengagungkan kelahiran Nabi SAW. Menginfaqkan Rp1000,- untuk mengagungkan kelahiran Nabi SAW, ini dianggap menafkahkan berjuta-juta uang untuk kepentingan sabilillah.
Sabilillah itu jalan, yakni jalan yang  menuju keridloan Alloh. Sabilillah itu artinya meliputi banyak jalan, segala jalan apa saja yang jalan itu menuju keridloan Alloh, itu namanya Sabilillah.
Jihad adalah berjuang sungguh-sungguh, dan bila  tidak sungguh-sungguh itu namanya bukan jihad . Jihad itu sama dengan perang.
  • Mujahadah dengan sungguh-sungguh itu jihad.
  • Dzikir dengan sungguh-sungguh itu jihad. 
  • Sholat Lail dengan sungguh-sungguh itu jihad.
  • Mencari nafkah yang halal dengan sungguh-sungguh itu jihad.
  • Mentholabul ilmi (mencari ilmu) dengan sungguh-sungguh tiap malam Isnen, itu jihad.
  • Memerangi malas dengan sungguh-sungguh itu jihad.
  • Memerangi kebosanan dengan sungguh-sungguh itu jihad.
Kalau memerangi ngantuk waktu pengajian itu setengah jihad. Misalnya orang akan pergi ngaji, merasa  kalau di tempat ngaji nanti tidak mungkin akan ngantuk, meskipun kenyataannya pada saat ngaji itu ia ngantuk dan tertidur, karena siangnya capek (kerja keras), tapi ini niatnya dari rumah mencari ilmu (Tholabul Ilmi), hal yang demikian ini sudah dapat ganjaran, karena niatnya sungguh-sungguh mencari ilmu. Apalagi kalau di saat ngaji itu tidak ngantuk, dapat mengikuti pengajian, maka ganjarannya dobel. Orang yang ngantuk itu perbuatan yang tidak disengaja, anggap saja karena semata-mata si mata  menuntut haknya. Sedang kewajibannya mata sudah dilaksanakan, seharian sudah tidak tidur. Jadi mata sudah melaksanakan kewajibannya, maka berikanlah haknya, jangan dipaido (diomeli), tidak perlu diobrak-obrak, biarkan sampai tamat, selesai ngajinya. Bila  mengomeli orang yang ngantuk, seperti orang yang  tidak pernah ngantuk saja.
Kalau Jihad fi Sabilillah itu adalah  berjuang sungguh-sungguh menempuh jalan yang menuju kepada keridloan Alloh.
SYAFA'AT NABI SAW KEPADA ORANG YANG MENGAGUNGKAN KELAHI RANNYA.
Seperti yang sudah di dawuhkan  Kanjeng  Nabi SAW tersebut di atas : 
Barang siapa yang mengagungkan kelahiranku, aku memberikan Syafa'at baginya pada hari Qiyamat.
Syafa'at itu pertolongan dari Rosululloh SAW. Jangan sampai lupa kepada Rosululloh SAW karena kesibukannya sendiri, itu nanti tidak dapat Syafa'at. 
Ada orang yang ingat kepada Rosululloh SAW hanya kadang-kadang saja, ada yang ingat secara konstand, terus menerus, ada yang hanya ingat musiman, misalnya kalau dalam keadaan kepepet, kesulitan ingat kepada Kanjeng Nabi SAW, kemudian panggil-penggil terus, dengan panggilan :
ALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMAD
Apalagi dalam keadaan susah, karena lamarannya ditolak, ( maksudnya lamaran pekerjaan), jangan ditafsiri lamaran yang lain. Dalam keadaan yang semacam ini baca Sholawatnya ditambah, yang biasanya baca Sholawat hanya 200 kali, ditambah menjadi 1000 kali.
DAWUHNYA SHOHABAT ABU BAKAR SHIDDIQ RODLIYALLOHU 'ANHU.
Abu Bakar Shiddiq R.A.dawuh :
Orang yang menafkahkan satu dirham, mengagungkan kelahiran Nabi adalah orang itu menjadi temanku di Syurga.
Apakah Abu Bakar Shiddiq pasti di Syurga..? itu pasti, karena Kanjeng Nabi SAW bersabda: Abu Bakar itu temanku, saudaraku dan temanku di Syurga. 
Kanjeng Nabi SAW dawuh seperti itu, jelas kalau Abu Bakar pasti di Syurga, tidak mungkin  kanjeng Nabi SAW itu bohong. 
Itulah agungnya Syafa'at kanjeng Nabi SAW pada Yaumil Qiyamah.
PERKATAAN UMAR IBNUL KHOTTHOB RODLIYALLOHU 'ANHU.
Menurut Shohabat Umar ibnul Khotthob R.A:
Barang siapa yang mengagungkan kelahiran Nabi SAW, waktu keluarnya dari dunia, sungguh-sungguh sama dengan meng hidupkan agama Islam. 
Ini menurut shohabat Umar ibnul Khotthob R.A.
DAWUHNYA SHOHABAT UTSMAN BIN AFFAN  RODLIYALLOHU 'ANHU.
Berkata Shohabat Utsman bin Affan R.A.:
Orang yang menginfaqkan satu dirham, (satu rupiah uang perak), untuk mengagungkan kelahiran Nabi SAW, seakan-akan orang itu mati Syahid dalam perang Badar dan perang Hunain.
Badar itu adalah suatu tempat antara Makkah dan Madinah. Perang badar itu  terjadi  3 kali:
1. Perang Badar Awwal.
2. Perang Badar Wustho
3. Perang Badar Kubro
Perang Badar Kubro itu perang antara orang-orang Kafir yang jumlahnya ada 1000 orang, dan orang-orang Islam (kaum muslimin) yang jumlahnya ada 300, tapi orang-orang Kafir yang 1000 orang itu hancur. Oleh karena kemenangan orang Islam terhadap orang-orang Kafir itu mencolok sekali, sehingga muncul orang-orang menyusun Sholawat namanya Sholawat Badar.
DAWUHNYA SHOHABAT ALI BIN ABI THOLIB RODLIYALLOHU 'ANHU.
Shohabat Ali bin Abi Tholib R.A. berkata :
Orang yang mengagungkan Maulidin Nabi SAW, tidaklah orang  itu keluar dari Dunia kecuali keluarnya dengan membawa Iman.
Semoga manfaat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar