Sabtu

Hati tanpa Iman


Shohabat Ali bin Abi Tholib R.A. berkata :
Orang yang mengagungkan Maulidin Nabi SAW, tidaklah orang  itu keluar dari Dunia kecuali keluarnya dengan membawa Iman.
Jangan salah faham, mengenai Iman yang dibawa ini adalah Iman Muktasabi, bukan Iman Ghorizi.
 
BAHAYANYA HATI TANPA IMAN
 
Orang yang keluar dari dunia tidak dengan membawa Iman (Iman Muktasabi) adalah mati dalam keadaan Kafir, walaupun sebelumnya orang tersebut ahli ibadah, ahli mujahadah, ahli sholat malam, ahli dzikir, semua amalan sudah dikerjakan.
 
Bagaimana kalau orang itu sudah mati dalam keadaan kafir..?. Ini tidak bisa ditebus dengan emas sepenuh jagad, semuanya akan tertolak. Itulah yang sangat kita takuti, oleh sebab itu jangan sampai keluar dari dunia tanpa membawa Iman, maka Alloh Ta'ala berfirman di dalam Al Qur-an :
UDZKURULLOOHA DZIKRON KATSIIRON
Artinya:"Dzikirlah kepada Alloh dengan sebanyak-banyaknya dzikir".(Al Akhzab/33/ 41).
Dzikirlah kepada Alloh dengan sebanyak-banyaknya, karena sebesar-besarnya bahaya itu menjelang pergolakan maut.
  • Si Ruh akan meninggalkan jasadnya.
  • Si penglihatan akan meninggalkan mata
  • Si pendengaran akan meninggalkan telinga.
  • Si pikiran akan meninggalkan otak.
  • Si kesadaran akan meninggalkan jantung
  • Akan meninggalkan harta bendanya
  • Akan meninggalkan kedudukannya
  • Akan meninggalkan temannya.
  • Akan meninggalkan orang tuanya
  • Akan meninggalkan anaknya.
  • Akan meninggalkan suaminya
  • Akan meninggalkan Istrinya
  • Akan meninggalkan pacarnya
  • Akan meninggalkan calon pacarnya.
Itu besar-besarnya saat yang membahayakan, menentukan, apalagi kalau di dalam hatinya tidak ada Iman, ini yang paling membahayakan. Selama hidupnya ada yang hatinya hanya di isi dengan :
Engkau, engkaulah yang ada dalam hatiku, hatiku adalah kamu, engkau dalam hatiku, belahlah dadaku, dsb ungkapan kepada kekasihnya (pacar).
Itu adalah pengkikisan Iman, bahkan sampai dilagukan, namanya lagu pengkikisan Iman.Misal pengkikisan Iman dalam lagu:
Hanya engkaulah dalam hatiku
Aku tanpa engakau tidak ada artinya apa-apa.
Ini hebat sekali pengarangnya, perlunya hanya supaya laris dapat uang, dan yang membeli kasetnya adalah anak-anak yang masih muda-muda, dan yang tuapun ikut juga. Ini namanya lagu pengkikisan Iman, padahal yang dikhawatirkan di dunia, besar-besarnya bahaya keluar dari dunia bila tidak membawa Iman.
 
Makanya ajaran Rosululloh SAW:
QOOLA ROSUULULLOOHI SHOLLALLOOHU 'ALAIHI WASALLAMA : LAQQINUU MAUTAAKUM LAA ILAAHA ILLALLOOHU.
Artinya:"Bersabda Rosululloh SAW: Hendaklah  kamu menalkin akan matimu dengan LAA ILAAHA ILLALLOH".
 
Maksudnya, ajarlah, ulangilah, talkinlah matimu dengan LAA ILAAHA ILLALLOH. Yang dikhawa tirkan keluar, pisah jasmani dengan Ruh tanpa LAA ILAAHA ILLALLOH, itu tidak ada harapan apa-apa. Tapi kalau Ruh membawa LAA ILAAHA ILLALLOH maka tidak ada bahaya yang dikhawatirkan. Jadi harus kita pertahankan LAA ILAAHA ILLALLOH  tetap didalam ruh kita. Kadang orang selesai sholat dzikir 120 kali saja ditawar, padahal diperintah dzikron katsiron (dzikir yang banyak).
  • Di waktu gembira jangan sampai pisah dengan LAA ILAAHA ILLALLOH
  • Di waktu susah tidak pisah dengan LAA ILAAHA ILLALLOH
  • Di waktu aman tidak pisah dengan LAA ILAAHA ILLALLOH
  • Di  waktu keadaan gawat tetap tidak pisah dengan LAA ILAAHA ILLALLOH.
  • Hidup dengan LAA ILAAHA ILLALLOH.
  • Mati dengan LAA ILAAHA ILLALLOH.
  • Bangkit dari kubur dengan LAA ILAAHA ILLALLOH.
'ALAIHAA NAHYAA, WA'ALAIHAA NAMUUTU, WA'ALAIHAA TUB'ATSUU INSYAA-ALLOH MINAL AAMINIINA
Kalau lupa dengan itu semua ditanyai oleh Malaikat Munkarun  dan Nankirun.  Malaikat Munkar itu maknanya jelek, makanya wajahnya juga jelek.
Kemudian diajari atau ditalkin oleh pak Modin:   MAN ROBBUKA
Talkinnya dengan memakai bahasa Arab, yang menalkin sendiri tidak mengerti bahasa Arab, jadi tidak tahu apa maknanya MAN ROBBUKA. Tapi Malaikat itu bisa saja, meski orang China ditanya pakai bahasa China, orang Arab ditanya pakai bahasa Arab.  Meskipun orang Losari tidak bisa bahasa Arab, tapi oleh pak Modin ditalkin dengan bahasa Arab. Yang mengajari/mentalkin di atas kubur, dan yang diajari / ditalkin di dalam, maka tidak terdengar. Orang di luar saja, kalau yang diajari tidur tidak akan bisa mendengar, apa lagi yang diajari ada di dalam.
 
Tapi semua ini kalau kita mengagungkan kelahiran Nabi SAW, maka kita keluar dari dunia dengan membawa Iman.
LAA YAKHRUJU MINAD DUNYAA ILLA BIL IIMAANI
Artinya:"Tidaklah orang itu keluar dari dunia  kecuali dengan Iman".
Ini kalau diangan-angan, begitu besarnya hikmah mengagungkan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
 
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar