Jumat

Makna Tahun Baru Hijriyyah


1.  MAKNA HIJRAH
Tiap-tiap tahun tepat pada bulan Asyuro umat Islam mengadakan ulang tahun, Tahun baru Hijriyah atau tahun baru Islam. Akan tetapi ulang tahunnya ada yang bermakna bagi hidup dan kehidupannya dan ada pula
berulang tahunnya tidak ada maknanya bagi hidup dan kehidupannya. Supaya tidak sia-sia dan bermakna bagi hidup dan kehidupannya perlulah kita menghayati apa arti tahun baru bagi hidup dan kehidupan kita. Apa arti hijrah bagi hidup dan kehidupan kita. Di waktu kata Hijrah di sebut teringatlah, sebenarnya manusia ini adalah makhluq yang sedang hijrah. Hijrah artinya pindah.

Pertama kita hijrah dari alam Arwah menuju ke alam rahim (kandungan ibu kita). Setelah itu kita hijrah dari kandungan ibu kita ke alam dunia. Setelah itu manusia akan hijrah meninggalkan alam dunia pindah ke alam barzah. Dan setelah itu manusia melanjutkan perjalanan hijrah dari alam barzah ke alam akhirat.
Sampailah perjalanan kita sekarang ini di alam dunia setelah kita meninggalkan 2 alam, alam Arwah dan alam Arham. Dan yang belum kita masuki alam barzah dan alam akhirat. Sekarang kita di tengah-tengah perjalanan hijrah bertemulah di sini 2 jalan, ada jalan yang menuju ke surga dan ada jalan yang menuju ke neraka.
2.  MAKNA TAHUN BARU HIJRAH
Bagi orang Islam apakah arti tahun baru Hijriyyah bagi hidup kita? Barulah ada maknanya kalau kita mau memperbarui keinsyafan kita, memperbarui syukur kita, memperbarui semangat ibadah kita, memperbarui faham kita terhadap agama kita, memperbarui tauhid, memperbarui taubat. Kalau sudah demikian itulah ada artinya tahun baru hijriyyah bagi diri kita masing-masing. Karena sabda Rosululloh SAW.
JADDIDUU IIMAANAKUM AKTSIRUU MIN KULLI LAA ILAAHA ILLALLOH
Bersabda Rosululloh SAW.
Perbaruilah imanmu dan perbanyaklah dari ucapan Laa ilaaha illalloh.
Apa artinya tahun baru bagi kita apabila kita tidak memperbarui, kalau kita tidak hijrah.
  • Hijrah dari syirik ke tauhid.
  • Hijrah dari kedloliman ke keadilan.
  • Hijrah dari kefasikan ke keimanan.
  • Hijrah dari kekufuran ke syukur
  • Hijrah dari tabat kepada taubat.
Itulah tahun baru hijrah yang ada artinya bagi hidup dan kehidupan kita. Selama kita tidak hijrah dari hal-hal yang di larang oleh Alloh selama itu tidak ada artinya hijrah. Tidak ada artinya kita memperingati tahun hijriyyah dalam hidup dan kehidupan kita masing-msing selama kita tidak hijrah.
QOOLA ROSUULULLOH SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALAM:
AFDHOLI MUHAAJIRIINA MAN HAJARO MAN AUHA ANHU WA AFDHOLU JIHAADI MAN JAHADA NAFSAHU FII DZAATIL AZZA WAJALLA
Bersabda Rosululloh SAW.:
Utama-utamanya Hijrah yaitu orang yang hijrah dari sesuatu yang di larang oleh Alloh Ta’ala kepada sesuatu yang ridloi oleh Alloh Ta’ala.
Rosululloh SAW. pernah bersabda yang di tujukan kepada shohabat Abi Dzar.
YAA ABA DZAR JADDIDIS SAFIINATA FA INNA BAHROL AMIIQ
Dalam kitab Al Munabbihat alal isti’dadi yaumil ma’ad
Yaa Abi Dzar, perbaruilah kapalmu sesugguhnya lautan itu amat dalamnya, dan ambilah perbekalan yang sempurna yang cukup maka sesungguhnya perjalanan musafir kita itu masih jauh dan peringanlah muatan dunia dalam dirimu sesungguhnya tanjakan itu tinggi seperti bukit dan ikhlaslah beramal sesungguhnya Dzat yang maha memeriksa selalu memeriksa kita.
3. WAJIB INGAT ALLOH
Memang tidak mudah, tidak mungkin kita dapat memperbarui hijrah dari hal-hal yang di larang Alloh menuju hal-hal yang di perbolehkan Alloh. Membutuhkan perjuangan yang berat tanpa perjuangan tidak mungkin kita akan dapat hijrah. Dengan hijrah itulah kita akan mencapai kesegaran. Kesegaran iman, hati, ibadah, pikiran dan aqal. Tanpa kesegaran kita akan mengalami layu di tengah-tengah musafir kita menuju alam akhirat. Rosululloh SAW pernah bersabda:
INNA LIKULLI SA’ATIN HALAKUN FAHUWA IBNU ADAM AL MAUT FA’ALAIKUM BIDZIKRILLAH
Tiap-tiap orang yang berjalan pasti ada hingganya dan hingganya perjalanan manusia itu mati maka kamu semuanya wajib ingat kepada Alloh maka dzikir kepada Alloh itu memudahkan hidupmu dan kamu bisa senang terhadap akhirat.
  • Ingat akan kebesaran Alloh
  • Ingat akan kasih sayang Alloh
  • Ingat akan keadilan Alloh
  • Ingat akan nikmat-nikmat Alloh yang telah di limpahkan kepada kita
  • Ingat akan rohmat Alloh
  • Ingatlah pertanggungan jawab kita terhadap Alloh nanti
Maka kamu wajib ingat kepada Alloh di mana saja, kapan saja dalam keadaan bagaimana saja. Di waktu berjalan, duduk berbaring dan sebagainya. Di waktu susah, gembira, lapang, sempit wajib ingat kepada Alloh.
Mudah-mudahan kita menjadi manusia yang betul-betul mau memperbarui iman dan ibadah kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar