Selasa

Ied-ul Adha dihari Jum'at



Perlu diketahui bahwa, menurut ketentuan agama Islam, Hari Raya itu ada tiga macam.
Hari Raya Jum’at : Iedil Jum’at. Jadi tiap-tiap hari Jum’at itu namanya Yaumul Ied : Hari Raya.

Ini tersebut dalam Hadits Nabi. “Sesungguhnya hari Jum’at itu Hari Raya dan Hari sholat”.
Iedil Fithri jatuh pada tanggal 1 Syawwal.
Iedil Adha jatuh pada tanggal 10 Dzul Hijjah.
Tiap-tiap Yaumul Ied ada perintah sholat Ied. Yaumul Jum’at ada ibadah sholat. Yaum Iedil Fithri ada ibadah sholat. Yaum Iedil Adha ada ibadah sholat. Tiap-tiap sholat Ied, baikpun Iedul Jum’at, Iedul Fithri, Iedul Adha hanya dua rokaat – dua rokaat – dua rokaat. Semuanya itu dinamakan “Sholat Tamaamun”, bukan Sholat Qoshrun. Demikianlah Rosululloh SAW bersabda :
Artinya : “Sholat Jum’at dua rokaat, sholat Fithri dua rokaat, sholat Adha dua rokaat, sempurna bukan sholat kependekan dari empat rokaat”.

Tiap-tiap sholat Ied dari segala sholat Ied tersebut, dirangkai khutbah dua. Sholat Jum’at ada khutbah dua. Sholat Iedul Fithri ada khutbah dua. Sholat Iedul Adha ada dua khutbah. Hukumnya sholat Ied tersebut, baikpun sholat Ied Jum’at, sholat Ied Fithri, sholat Ied Adha hukumnya wajib.
“Ketahuilah sesungguhnya Alloh Ta’ala telah mewajibkan kepadamu sholat Jum’at”.
“Dua sholat Ied yakni sholat Iedil Fithri dan sholat Iedil Adha kedua-duanya wajib atas segala orang yang dewasa baikpun orang itu laki-laki maupun perempuan”.
Kita sama-sama mengetahui bahwa :
  1. Pada tanggal 10 Dzulhijjah besok adalah hari Jum’at, adalah hari Iedil Jum’at.
  2. Dan tanggal 10 Dzulhijjah besok juga hari Iedil Adha
Jadi pada hari tersebut bertemulah dua hari Raya, yakni Iedil Adha dan Iedil Jum’at. Bertemulah dua sholat Ied, pada hari ini bertemulah dua khutbah.
Bagaimana kalau kita bertemu dua hari Raya ?
“Keterangan dari shohabat Zaid bin Arqom : Rosululloh SAW melaksanakan  sholat Ied pada hari Jum’at, kemudian Rosululloh memberi kemurahan dalam melaksanakan sholat Jum’at, maka sabda Rosul : Barangsiapa yang menghendaki sholat Jum’at, maka silahkan sholat”.
Jadi bagi tiap-tiap orang Islam yang telah melaksanakan sholat Iedil Fithri atau sholat Iedil Adha di hari Jum’at, maka orang tersebut diberi rukhshoh artinya diberi kemurahan, boleh pada hari Jum’at itu melaksanakan sholat Jum’at dan juga boleh tidak melaksanakan sholat Jum’at, itu namanya rukhshoh.
Bila melaksanakan sholat Jum’at, dapat pahalanya sholat Jum’at, tetapi bila tidak melaksanakan sholat Jum’at tidak berdosa. Itu ketentuan berlaku bagi orang Islam yang sudah melaksanakan sholat Iedul Fithri atau Iedul Adha. Adapun ketentuan bagi orang-orang yang tidak ikut melaksanakan sholat Iedul Fithri atau Iedul Adha, tidak dapat rukhshoh, tetap wajib melaksanakan sholat Jum’at, bila tidak maka berdosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar