Minggu

Zakat Fitrah


Apakah zakat fitri dan idul Fitri itu. Zakat bahasa arab artinya suci atau mensucikan. Fitri artinya asal sifat manusia yang asli. Pada hakekatnya zakat fitri bukan beras, bukan nilai uang, bukan materi, tetapi kesucian, kebersihan.
Fitri adalah sifat asli manusia, proses dalam satu tahun untuk bisa mengembalikan sifat kemanusiaan yang asli. Kalau sudah bisa kembali kepada sifat manusia asli barulah masuk idil fitri, kembali pada sifat manusia yang asli. Tidak mungkin kita bisa masuk suasana idil fitri kalau tidak melalui proses zakat fitri proses kebersihan sifat asasi.

Qola Rosululloh SAW, QULLU MAULUDIN YULADU ALAL FITROH

Keterangan dari shohabat Al Aswat Bin Sari’, seluruh manusia yang dilahirkan didunia ini apakah manusia lahir di Eropa di Asia di Amerika apakah di Afrika, apakan dari komunitas agama Hindu, Budha, nasroni, Konghucu, Islam, Majusi, apa melalui jalan nikah yang syah atau melalui jalan perzinahan, lahir melalui orang kafir fasik munafik. Semua itu dilahirkan atas sifat asli yang suci, sama tidak ada perbedaan.
Ini ketetapan dari Rosululloh SAW.
Kemudian yang dimaksud sifat asli suci itu,

1.  Tiap tiap anak yang baru lahir pasti suci. Suci tidak mempunyai maksiat kepada Alloh Taala tidak ada waktu lahir itu musrik kafir nifak dan lain lain.

2.  Suci tidak pernah maksiat pada dirinya sendiri, matanya tidak pernah ma’siat telinganya, lesannya, tangannya,tidak pernah ma’siat pada dirinya sendiri.

3. Tiap tiap manusia baru lahir itu suci tidak mempunyai kesalahan kedholiman kepada sesama manusia kepada ibunya, bapaknya,kepada seluruh manusia. Suci .

4. Seluruh manusia lahir suci tidak pernah mengkhianati Tanah Air nya tidak pernah berdosa dengan alam semesta ini.

Oleh karena hidup itu seperti air mengalir terus, setelah lahir mengalir sampai batas mati, diwaktu aliran usia sampai baligh, berakal barulah manusia hidupnya kemasukan dosa, dosa terhadap Alloh, terhadap diri sendiri, sesama manusia, dosa terhadap ibu bapaknya dosa terhadap alam semesta ada yang melalui lesan mata hati fikiran, akhirnya hidup itu menjadi kotor padahal manusia akan kembali pada Alloh. Asal datang suci harus kembali kepada suci sebagaimana awal datangnya.

Diistilahkan orang yang sudah wafat di kain kafani putih supaya kembali kepada putih lagi. Kembali kepada fitroh perlu penyaringan, seluruh fungsi ibadah itu penyaringan. Oleh karena hidup kita melalui detik melalui menit, jam , hari, minggu, melalui bulan, tahun semua saringan harus dimulai dari situ.

Subhanalloh saringan, Alhamdulillah, Alloh akbar, dzikir sirri saringan, jahar saringan untuk menyaring diri kita agar kembali bersih lagi. Zakat itu meliputi sejak lahir sampai wafat. Sudah tentu kita kemasukan kotoran kotoran dosa.

Saat dhuhur disaring, asar, maghrib, isya, subuh, itu saringan harian. Ada saringan mingguan, jum’at, ada saringan tahunan seperti puasa bulan Romadlon dan sebagainya. Setelah melalui saringan, bersih baru masuk Id kembali bersih kembali ke sifat asal manusia.

Alloh Taala berfirman dalam Alqur'an.
ALLOHU YADA’UL KHOLQO TSUMMA YU’IIDU
Alloh lah yang memulai penciptaan kemudian si makhluk itu kembalikan lagi.
Jadi kembali kepada asal sebenarnya bukan hanya manusia saja mengalami Idul fitri. Jam juga mengalami Idul fitri, jam satu setelah melalui putaran 12 jam kembali kepada satu, jam dua akhirnya Id kepada jam dua lagi, jam tiga akhirnya akan kembali pada jam tiga lagi, begitu juga hari hari, ahad setelah seminggu kembali lagi ke ahad. Hari senin setelah seminggu kembali lagi hari senin.

Begitu juga bulan, bulan puasa romadlon nanti setahun kembali kepada romadlon lagi. Syawal satu tahun kembali ke syawal lagi. Begitu pula tahun begitu pula malam, malam kembali ke malam lagi, siang kembali ke siang lagi, begitu juga bintang bintang, bulan, semua bintang bintang beredar mengalami Idul Fitri. Hampir sama dengan Thowaf. Manusia begitu juga, alam semesta ini juga mengalami Idul fitri dahulu tidak ada sekarang ada nanti pada sesuatu saat kembali Id tidak ada lagi. Jadi pengertian Idul Fitri itu luas mencakup seluruh alam ini. Itu lah pengertian "Id" zakat fitri dan Idil fitri.

Kalau sudah betul betul kembali Idil fitri disitu diisyaratkan diperintah takbir "ALLOHU AKBAR" mulai terbenam matahari sampai sholat Id batasnya.
Alloh maha besar mengisyaratkan di dalam Idil fitri dan zakat fitri itu kalau memang betul betul bisa Idil fitri disitu ada hikmah yang besar, ada daya yang besar yang mungkin jarang dipikirkan oleh manusia.

Yang ramai menjadi lengang yang lengang menjadi ramai. Idil Fitri mempunyai daya menimbulkan, mencairkan yang menggunung, tadinya harta benda seperti gunung di kota kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, hanya berputar putar disitu tapi karena terkena suasana Idul fitri cair. Harta benda mengalir seperti danau dibedah dari kota mengalir ke kota kecil, mengalir ke desa desa sehingga menjadi ekonomi pemerantaan. Begitu juga Idul Fitri bisa membangkitkan memori yang tersimpan dalam akal fikiran, ingat kepada teman yang dahulu, ingat pada teman jauh. Yang jauh dijelang yang dekat dihampiri yang tinggi didaki yang rendah dituruni sampai sampai orang orang dibarzah-pun diingatkan karena suasana Idil fitri.

Dibangunkan kembali kesadarannya bahwa kita adalah umat yang sama sama berdosa antar sesama manusia hingga timbul ma’af memaafkan halal bi halal, dan masih banyak masalah idil fitri.
Begitu juga ingat kepada fakir miskin, datang dari kota membawa oleh-oleh untuk handai tolan, saudara dan sebagainya sehingga kelihatan tidak ada yang bakhil, semua kelihatan dermawan, semua itu karena suasana Idil fitri, yang tadinya kotor jadi berseri seri wajahnya senyum simpul antara satu dengan lainnya. Mudah mudahan suasana Idil fitri menjadi suasana yang tolong menolong "marhamma" kasih mengasihi sehingga menjadi masyarakat yang adil dan makmur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar