Kamis

Segi Hikmah

Alasan dari segi hikmah:
I. Proses anak dalam kandungan ibu mengalami tujuh tingkatan, hal ini diterangkan dalam Al Qur’an surat Al Mu’minuun ayat 12-14
1.    Tingkat yang pertama, yaitu Ath Thin (Sulalah yang terkandung dalam At Thin).
2.    Tingkat yang kedua, yakni Nuthfah (Air Mani).
3.    Tingkat yang ketiga, yakni Alaqoh (Darah Beku).
4.    Tingkat yang keempat, yakni Mudhghoh (Sepotong Daging).
5.    Tingkat yang kelima, yakni ‘Idhoman (Tulang).
6.    Tingkat yang keenam, yakni Kasaunal ‘Idhoma (Tulang Dibungkus Daging).
7.    Tingkat yang ketujuh, yakni Kholqon Akhor (Menjadi bentuk Manusia).

Jadi prosesnya jasmani manusia melalui 7 tingkatan.

II. Tubuh manusia terdiri dari 7 lapis, yakni:
1.    Bulu
2.    Kulit
3.    Daging
4.    Darah
5.    Otot
6.    Tulang
7.    Sunsum.
III. Manusia diberi pintu gerbang agar bisa mengetahui alam luar. Adapun pintu gerbangnya manusia itu adalah:
1.    Telinga Kanan
2.    Telinga Kiri
3.    Mata Kanan
4.    Mata Kiri
5.    Lubang Hidung Kanan
6.    Lubang Hidung Kiri
7.    Lisan
Tujuh pintu di atas juga pintu gerbang jiwa manusia, sebab alam luar ini bisa masuk ke manusia melalui 7 pintu tersebut.
IV. Kemudian setelah si anak tumbuh dewasa akan menghadapi tujuh hiasan dunia.
Sebagaimana tersebut dalam Al Qur’an surat Ali Imron ayat 14:
ZUYYINA LINNAASI HUBBUSY SYAHWAATI MUNANNISAA’I WAL BANIINA WAL QONAATHIRIL MUQONTHOROTI WAL KHOLIL MUSAWWAMATI WAL AN’AAMI WAL HARTSI DZAALIKA MATAA’UL HAYAATID DUNYAA WALLOHU ‘INDAHU HUSNUL MA’AAB
Artinya  : Dihiaskan kepada manusia kesukaan kepada benda-benda yang diingininya yaitu, perempuan-perempuan; dan anak-anak; dan harta benda yang bertimbun-timbun; dan emas; dan perak; kuda peliharaan (kendaraan) yang baik; dan binatang-binatang ternak; serta sawah ladang. Yang demikian itu ialah perhiasan kesenangan hidp di dunia. Dan (ingatlah), pada sisi Alloh ada tempat kembali yang sebaik-baiknya,
Tujuh hiasan anak setelah dewasa itu adalah tujuh keinginan, yakni:
  1. Ingin mempunyai istri,
  2. Ingin mempunyai anak.
  3. Ingin mempunyai harta benda yaitu berupa emas.
  4. Ingin mempunyai harta benda yaitu berupa perak.
  5. Ingin mempunyai kendaraan yang bagus-bagus.
  6. Ingin mempunyai binatang ternak yang gemuk-gemuk (istilah Jawa : rojokoyo).
  7. Ingin mempunyai sawah ladang yang tanamannya subur-subur.
Keterangan yang tersebut di atas juga disebutkan dalam Al Qur’an surat Al Hadid ayat 20:
I’LAMUU ANNAMAL HAYAATUD DUNYA LA’IBUN WALAHWUN WAZIINATUN WATAFAAKHURUN BAINAKM WAKAATSURUN FIL AMWAALI WAL AULADI
Artinya    : Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan lelahan serta perhiasan juga bermegah-megah di anara kamu, serta berlomba-lomba membanyakkan harta benda dan anak.
V. Tingkatan Nafsu Manusia Ada Tujuh Tingkatan
1.    Nafsul Amaroh yakni nafsu liar yang tidak tahu benar dan salah.
2.    Nafsul Lawwamah yakni nafsu tercela. Lihat dalam surat Al Qiyamah. Nafsul Lawwamah yaitu tingkat nafsu yang sudah mengetahui benar dan salah, akan  tetapi banyak mengerjakan hal yang tercela..
3.    Nafsu Marhamah
4.    Nafsul Muthma’innah
5.    Nafsur Rodhiyah
6.    Nafsul Mardhiyah
7.    Nafsul Kamilah
Jadi semuanya serba “7,7,7”. Manusia hidup di bawah langit 7 dan di atas bumi 7 dan akan menghadapi 7 persoalan.
VI. Oleh sebab itu ketika manusia dilahirkan, maka cepat-cepatlah diberi landasan kalimat 7, yakni dilandasi dengan kalimat:
LAA ILAAHA ILLALLOH MUHAMMADUR ROSULULLOH
Sebab kalimat Laa Ilaaha Illalloh Muhammadur Rosululloh itu kalimatnya ada 7, yaitu:
  1. Laa
  2. Ilaaha
  3. Illa
  4. Alloh
  5. Muhammadun
  6. Rosul
  7. Alloh
Kalimat 7 itulah senjatanya untuk menghadapi kehidupan. Jadi manusia ketika lahir itu diadzani maksudnya diberi senjata.
Masih ada 7 – 7 yang lain, jika memungkinkan, Insya Alloh akan kami muat di tulisan selanjutnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar