Selasa

Maha Mendengar - Maha Melihat


SUBHAANALLADZII ASROO BI`ABDIHII LAILAN MINAL MASJIDIL HAROOMI ILAL MASJIDIL AQSHOLLADZII BAAROKNAA HAULAHUU LINURIYAHUU MIN
AAYAATINAA INNAHUU HUWAS SAMII’UL BASHIIR ( Q.S. Al Isro’ \ 17 \ Ayat 1 )
Artinya: ” Maha Suci Dzat yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Masjidil Harom ke Masjidil Aqsho yang telah Kami berkahi sekelilingnya,agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian ayat-ayat Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “. 
Pada bulan Rojab ini, terutama malam 27 Rojab, waktunya setelah jam 12 malam sampai Fajar, kalau bisa diusahkan untuk mengamalkan sbb :
  1. Membaca Ayat diatas ( 1 Ayat ) dibaca sampai 27 X
  2. Membaca HUWAS SAMI’UL BASHIIR minimal 40X
  3. Membaca BAQIYATHUS SHOLIHAT 7x 
Bagi yang ingin mencoba cara lain, tapi ini tidak resmi. Jadi kalau mau saja, kalau ragu tidak usah dikerjakan. Caranya sbb :
Pada hari Selasa besok, tepatnya Selasa Kliwon (11), Rabu Legi (12), Kamis Pahing (17) = 40 . Itu neptu jawa, dan kebetulan tidak hari nahas didalamya.
Pada 3 hari itu puasa. Tapi puasanya yang serius, artinya perbanyak waktu untuk riadhoh. Selama puasa itu perbanyaklah mengamalkan HUWAS SAMI’UL BASHIR. Atau AS SAMI’U – AL BASHIIRU .
Kalau mau detail, pada siang hari dan malam hari baca sbb :
  1. Membaca Ayat diatas 27 X
  2. Membaca AS SAMI’U dibaca 180 X  kemudian AL BASHIIRU dibaca 302 X.
  3. Membaca BAQIYATHUS SHOLIHAT .. 7 X 
Itu amalan pokoknya, sedangkan amalan tambahan terserah saja. Yang penting perbanyak riadhoh. Istilahnya “ngebleng”.
Silakan bagi yang mau mencoba.
***
Sekarang sedikit menerangkan masalah Isro’ Mi’roj.
Rahasia sesungguhnya peristiwa  Isro’ Mi’roj ada pada 2 kalimat di atas, yaitu HUWAS SAMI’UL BASHIIR.
AS SAMI’U = Maha Mendengar  dan AL BASHIIRU = Maha melihat.
Bukan hanya Alloh Maha Mendengar, tapi Alloh memberikan pendengaran kepada hambanya.
Sejak Nabi Muhammad diangkat menjadi Nabi sampai 10 tahun, sampai peristiwa isro’ Mi’roj, Nabi hanya mendengar berita melalui wahyu Illahi. Diberitakan ada Nabi-nabi sebelumya, tapi belum pernah menyaksikan pertemuan dengan Nabi-nabi sebelum beliau. Ada Kolam Kautsar, Syurga, Neraka, dsb. Tapi hanya mendengar saja.
Setelah itu Rosululloh di Isro’ Mi’rojkan, dengan tujuan supaya :
LINURIYAHUU MIN AAYAATINAA  = ” Agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian ayat-ayat Kami ”
Jadi bukan hanya AS SAMI’U saja, tapi juga AL BASHIIRU = menyaksikan yang Ghoib.
Jadi kesimpulan Isro’ Mi’roj itu ada di 2 klaimat tersebut, yaitu AS SAMI’U AL BASHIIRU.
Ketika mengamalkan dua kalimat tersebut, mohonlah kepada Alloh agar Iman kita di Mi’rojkan sampai ke tingkat Yakin. Di tingkat Yakin itulah kita akan membuktikan sendiri dengan mata hati kita apa-apa yang ghoib.
Semoga manfaat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar