Jumat

Perilaku Laksana Buih


CONTOH-CONTOH PERILAKU SEBAGIAN MASYARAKAT YANG LAKSANA BUIH :

 
1. Tujuan Ibadah
 
Ibadah tetapi yang dituju adalah surga, sedangkan Alloh hanya dijadikan alat, atau jembatan saja.
Dzikir 12.000 saja ingin masuk surga. Sholat Subuh 2 rokaat ingin masuk surga. Padahal semua kebutuhan manusia itu sudah dipenuhi oleh Alloh Ta'ala.
 
Sebagai contoh :
Kita diberi nikmat wujud, hidup, akal, alam semesta, ini semuanya diberikan kepada manusia, akan tetapi mengapakah manusia tidak merasakanya?
Padahal menghitung nikmat yang diberikan oleh Alloh saja tidak mampu, mengapa manusia melupakan nikmat yang banyak itu ? Karena yang dilihat dan yag dituju itu hanyalah Surga.
 
Setiap akan ibadah niatnya itu " lillah " akan tetapi dalam hati yang dituju itu adalah surga. Alloh dijadikan jembatan, dijadikan alat untuk mencapai surga.
Orang-orang yang demikian itu adalah orang-orang yang celaka.
Oleh sebab itu didalam segala tindakan kita janganlah bertujuan ingin masuk surga. Kalau memang pada akhirnya kita masuk surga, anggap saja itu karena fadlol dari Alloh Ta'ala ( bukan karena ibadah kita yang ihlash ).
 
"JAUHKAN TUJUAN DARI LAINYA ALLOH KARENA ITU BISA MUSYRIK"
 
2. Merasa Suci
Adalagi sebagian orang yang mengatakan bahwa " Kuncinya pintu surga itu ditanganku". Sampai mereka berkata : Barang siapa yang ikut faham denganku, akan dijamin masuk surga. Mereka merasa suci dirinya. Ketahuilah bahwa tindakan mereka itu bertentangan dengan Al Qur-an :
Artinya :" Dan janganlah kamu merasa suci dirimu".
 
3. Bergaya wali
Ada yang bergaya wali : Setiap ada orang yang banyak yang dibaca itu adalah tahmid, dengan gaya yang sangat khusyu' kemudian ditambah lagi dengan gaya   hasnya yaitu ngantuk, agar orang lain menilai bahwa dia kurang tidur karena banyak sholat malam, banyak melakukan dzikir.
 
Apabila kita menjum[pai orang yang banyak membaca tahmid, jangan dikira mereka itu pasti ahli taqorrub ilalloh atau ahli sufi atau orang yang zuhud terhadap dunia, karena mungkin mereka itu ingin mendapat pujian dari orang lain.
 
4. Sok tashawuf
Kadang-kadang kita menjumpai orang yang ahli ilmu tashawuf dan orang tashawuf. Kedua orang ini sangatlah berbeda, kalau orang yang ahli ilmu tashowuf adalah orang yang mempelajari ilmu tashawuf namun belum tentu mengamalkan ilmunya, akan tetapi kalau orang tashawuf itu adalah orang yang mengamalkan ilmu tashowuf ( dengan mengamalkan ilm tashowuf, pasti telah mempelajari ilmu tashowuf ).
 
5. Sok Ahli Tauhid
Terkadang kita juga menjumpai orang ahli ilmuTauhid. Kita perlu membedakan antara orang yang ahli ilmu tauhid dan orang Tauhid. Kalau orang yang ahli ilmu tauhid itu tidak mengamalkanya.
 
Kenyataanya orangyang ahli ilmu tauhid tetapi    syirik itu juga banyak.
Sebagai contoh :
a.  Ada orang berkata : " Saya tidak mendahului takdir. ( apakah dia megira takdir itu bisa didahului?)
 
b.  Ada orang lain lagi mengatakan bahwa : "Alloh itu Maha Kuasa dan kekuasaan Alloh itu tidak terbatas, sedangkan kekusaan manusia itu terbatas".
 
Dari perkataan tersebtut diatas, kemudian timbul beberapa pertanyaan yang sama-sama menyulitkan, jika kekuasaan Alloh itu memang benar-benar tidak terbatas, apakah Alloh itu kuasa menghancurkan Dzatnya sendiri ?.
 
Kalau dijawab : " Bisa " berarti Dia itu bukan Tuhan karena bisa hancur.
Akan tetapi kalau dijawab " Tidak bisa " , berarti kekuasaan Alloh itu   terbatas. Bagaimana dengan persoalan dibawah ini ? Mengenai persoalan ini yang bisa menjawab adalah para ahli Tauhid Billah.
 
c.  Ada satu dalil hadits yang sangat umum, dan terasa sepintas lalu sangat enak didengarkan, yaitu:
Artinya : " Lihatlah apa yang dikatakan, jangan melihat siapa yang mengatakan ".
Bagaimana kalau suatu saat, Iblis datang dan berkata :
Artinya : " Ya Fulan ucapkanlah Lailaha illalloh"
 
 Apabila kita berpedoman kepada dalil di atas berarti :
Kita harus mengikuti jejaknya iblis, karena yang diucapkan Iblis itu adalah kalimat Tauhid.   Tetapi bila mengikuti Iblis maka otomatislah menjadi temannya, dan menjadi temanya itu pastilah masuk neraka Jahanam. Dan kita melanggar larangan Alloh, sebagaimana tersebut didalam Al Qur'an :
Artinya : " Maka Janganlah kamu mengikuti jejaknya Syaithon ."
 
Seandainya tidak mengikuti juga akan kerepotan, sebab " lailaha illalloh ' itu adalah ajaran tauhid, dan itu adalah sebagai sentralnya agama Islam.
 
6. Masuk ka'bah
Adalagi sebagian orang yang mengatakan bahwa " Suatu kehormatan besar bisa masuk ke dalam Ka'bah ". ( Apakah itu bisa menjadikan jaminam masuk ke Surga ?).
 
Karena kalau kita menengok keadaan Ka'bah waktu jaman Jahiliyyah, didalam Ka'bah itu pernah diisi 360 berhala, dan tiap-tiap berhala itu mewakili berhala-berhala yang ada didesa-desa.
 
Kemudian berhala-berhala itu pada zaman Rosululloh SAW dihancurkan. Jadi mendapat kesempatan masuk kedalam kabah itu bukanlah suatu jaminan untuk bisa masuk ke dalam Surga
 
7. Mencium Hajar Aswad
Orang yang beribadah haji, pastilah punya keinginan untuk mencium Hajar Aswad, karena kebanyakan orang berpendapat bahwa : Apabila dapat mencium Hajar Aswad itu sama dengan berjabatan tangan dengan Tuhan .
 
Perlu diketahui bahwa didalam sebuah hadits yang shoheh ada suatu keterangan :
 Bersabda Rosululloh SAW :" Hajar Aswad itu dari Surga, dan asalnya sangat putih ( lebih putih dari salju ), sehingga menghitamkan dia karena dosa-dosanya ahli syirik"
 
Jadi menurut hadits nabi tersebut diatas : Asalnya Hajar Aswad itu adalah Hajar Abyadl. Adanya menjadi hitam seperti sekarang ini adalah karena ternoda oleh dosa – dosanya orang-orang kafir jahiliyyah. 
 
Mengapa kita berebut untuk mencium Hajar Aswad yang ada di Makah, sedang Hajar Aswad kitasendiri tidak kita cium ?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar