Rabu

Fajrul Maulud

HIJRAH
Agama Islam mempunyai fajar namanya Fajrul Islam. Hari mempunyai fajar namanya Fajrul Yaum. Tiap-tiap manusia mempunyai fajar namanya Fajrul Maulud (Fajar Kelahiran). Fajar Islam adalah
Hijrah. Hijrah dari Mekah ke Madinah. Ketika Islam masih di Mekah belum menjadi fajar, belum menyingsing masih gelap. Setelah pindah ke Madinah fajar menjadi terang dan Islam tersebar ke seluruh dunia.
Begitu pula malam ini gelap gulita, semuanya gelap baru tersingkap melalui fajar. Jadi fajar itu sinar matahari akan menyingkap kegelapan. Begitu pula waktu kita di dalam kandungan (dalam surat Az Zumar) di terangkan di liputi gelap 3 lapis. Kemudian fajar, fajar kita itu lahir kita.
  • Hijrah dari alam Rahim menuju ke alam dunia.
  • Hijrah dari alam sempit menuju ke alam luas.
  • Hijrah dari alam gelap menuju ke alam luas.
  • Hijrah dari alam kesepian menuju ke alam ramai.
  • Hijrah dari alam kandungan menuju ke alam sanjungan, perjuangan.

Pada waktu hijrah itu ibu kita mengalami jihad (berjuang sungguh-sungguh) akan mengeluarkan kita. Makanya kalau sampai ibu kita wafat hukumnya mati sahid karena perang. Air tumpah, darah semburat, perasaan gaduh, kekuatan menekan, lisan merintih-rintih, hati cemas, suaminya cemas, mohon kepada Alloh. Menentukan mati atau hidup waktu ibu melahirkan kita. Apalagi waktu sedang mengandung, di dalam AL Qur-an di sebutkan mengalami susah di atas kesusahan. Makan, duduk, tidur hati-hati. Ibu kita sungguh-sungguh jihad fi sabilillah pada waktu melahirkan kita. Itu adalah jalan jatidiri kita datang ke dunia ini.
Setelah berjuang dengan sungguh-sungguh kemudian lahir. Setelah lahir ibu mendengar tangis anaknya, hatinya menjadi bahagia. Sebaliknya apabila tidak menangis ibu menjadi susah karena anaknya mati. Seandainya hati ibu kita waktu itu tidak ketetesan Rohman Rohim dari Alloh maka tidak ada manusia yang hidup. Ini yang menyebabkan saya sakit.
Belum lagi setelah lahir seorang ibu harus menyiapkan segalanya. Anaknya ingin makan di suapi, ingin mandi di mandikan. Sejak mulai lahir sudah di ajarkan tolong menolong. Waktu lahir di tolong oleh bidan, bidan di tolong sie bayi. Kalau tidak ada bayi tidak ada bidan. Jadi harus sadar bahwa sie bidan di tolong sie bayi. Yang sakit di tolong dokter, dokter di tolong oleh yang sakit. Jadi tolong menolong.
Ketika di dalam kandungan namanya berada di Alam Rahim. Orang dahulu dan orang yang akan datang di sambung Alam Rahim. Andaikan dunia ini isinya manusia laki-laki semua maka manusia sudah punah. Begitu pula sebaliknya apabila hanya perempuan semua maka manusia di dunia ini juga sudah punah. Ada laki-laki dan juga ada perempuan tetapi tidak sambung maka manusia juga punah. Adanya manusia berkembang karena ada sambungan, di sambung di alam Rahim.
Sambung itu disebut = Shillah, tempatnya di namakan Rahim. Setelah lahir di perintah Shillaturrahim. Itu adalah jalan jati diri.
Setelah lahir bersamaan dengan orang banyak di istilahkan lahir bareng sedino. Menurut orang ujub, ngaweruhi kang lahir bareng sedino. Kalau ingat bahwa seluruh manusia di dunia ini saudara yang lahir bersamaan maka akan manjadikan damai, tidak saling bertengkar. Hidup sendirian di dunia tidak berani.
Makanya shillaturrahim itu kemanusiaan yang adil dan beradab (Sila ke dua dalam Pancasila). Di dalam lambang Negara RI di lambangkan rantai. Dan bentuknya rantai itu bulat dan persegi. Bulat itu melambangkan perempuan dan persegi melambangkan laki-laki. Bulat itu kalau di dalam bahasa arab di sebut (mu-annas) haadzihi disebut (isim Isyarah) di tujukan kepada perempuan. Dalam kalimat haadzihi huruf paling belakang adalah ha’ bulat, kalau laki-laki haadzaa.
Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, (Alloh) ini masalah keimanan. Dan Sila kedua Kemanusiaan yang adil dan beradab. Supaya di perhatikan surat taerakhir dalam AL Qur-an;
Robbi (Tuhan), Maliki (nama Tuhan), Ilahi (nama Tuhan) ini masalah keimanan. Tetapi di belakangnya Nas (manusia), Nas (manusia), Nas (manusia). Robbinas, Malikinnas, Ilahinnas. Seperti itu hebatnya Pancasila kok ada ideology lain yang akan mengganti.
Jadi jalan jati diri kita itu lewat syukur, syukur kepada Alloh dan syukur kepada ibu kita. AL JANNATU TAHTA AQDAAMIL UMMAHAT.
Dalam Hadits nabi di sebutkan:
Semua kesalahan siksanya saya tangguhkan nanti di akhirat kecuali satu yang langsung di dunia yaitu berani terhadap ibu.
Di dunia ini sudah tidak tahu jalan jatidirinya, sampai ada yang di beritakan di surat kabar kalau ada anak yang membunuh orang tuanya di sebabkan minta uang tidak di beri.
Ada kisah seorang yang sahabat nabi yang sangat tekun beribadah, tapi sayangnya baktinya kepada orang tua dikalahkan oleh cintanya pada istrinya. Ikuti kisanya di tulisan selanjutnya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar