Rabu

Dzikir Ruh

Ketika kita berdzikir dengan posisi duduk menghadap qiblat(hati) dan jangan bergerak. Qolbu juga kita suarakan (dzikir) Allah… Allah… Allah… terus sampai badan kita tak merasakan apa-apa.
Qolbu terus bersuara….. masukkan lagi ke kedalaman yang paling dalam, lalu suarakan lagi dzikrullah ke kedalaman yang paling dalam itu, bersuara Allah… Allah… Allah… Setelah itu dengarkan dengan qolbu-mu, samakan dengan suara qolbumu. Sampai muncul adanya getaran. Dan rasakan getaran, kehidupan Roh terasa hidup dan makin hidup, hidup yang lebih hidupi dengan hidupnya Roh yang sedang berdzikir. Dan kita bisa katakan ; Hidup Dalam Roh yang Sedang Berdzikir. Dan kita bisa lebih mengenal Roh kita lewat dzikrullah.

Mari kita perhatikan sabda Rosullulah Muhamad Saw;

“Bahwasanya bagi tiap sesuatu ada alat untuk mensucikan dan alat untuk mensucikan Qolbu itu ialah Dzikrullah.”

Pintu awal memasuki alam Roh adalah lewat qolbu, kalau qolbu sudah dibersihkan dengan dzikir  Sirr/ qolbu, maka lambat laun Roh ikut menyuarakan dzikir. Dalam fase ini prosesnya melalui ritual-ritual Khusus. Dengan mengkhususkan diri dalam menjalankan ritual, maka kebersihan qolbu akan nampak dari kebeningan dalam pemikiran, karena qolbu selalu mengumandangkan dzikir, sedangkan Roh, dalam kondisi kesuciannya, ikut melantunkan dzikir. Dzikirnya Roh mampu merontokkan hijab jiwa yang sekian lama membelenggunya yang sulit dipisahkan.
Dalam surat As-Syam ayat 9 dan 10, Allah swt berfirman:

9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwanya
10. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotori jiwanya.

Selalu Berdzikir kepada Allah swt akan senantiasa menguatkan iman dan taqwa seseorang, sekaligus membersihkan qolbu serta Roh. Dalam perjalanan hidupnya, yang dipikirkan hanya pendekatan diri kepada Allah swt. Ilham-ilham pun sering didapatkan, menerima ilham lewat qolbu dan Roh sebagaimana firman Allah swt. Dalam surat As-Syam ayat 8:
“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu(jalan) kefasikan dan (jalan) ketaqwaannya”(As-Syam ayat 8).

Jadi Allah swt juga masih menguji dan memberi cobaan kepada orang yang taqwa, cobaan itu berupa: kejelekan serta kehinaan. Apakah dia Oleng, goyahkah taqwanya? Atau tambah kokoh taqwanya? Sesungguhnya orang-orang yang taqwa, dia mampu mengantisipasi dan menangkal dengan kesabaran dan ketabahan hati. Dia tetap tegar dalam menghadapi segala cobaan yang menimpanya dan senantiasa mengokohkan posisi dalam kesuciannya yang tidak akan dicemari oleh siapapun. Karena Roh tetap suci. Jadi yang bisa dikotori itu adalah jiwa bagian luar, itu-pun hanya limbasan dari kotornya qolbu yang dililit pengaruh dari hawa nafsu serta keinginan yang menyesatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar