Sabtu

Penutup Tauhid Rububiyyah

Tulisan ini lanjutan bahasan sebelumnya. Memang sengaja agak berjauhan waktunya, kami berharap tulisan yang lalu  bisa diangan-angan dulu. Sekali lagi masalah TAUHID RUBUBIYYAH itu masalah pelik, jadi

Ruh Malaikat bukan yang Menerima Tauhid Rububiyyah

Ketika manusia dalam kandungan umur 4 bulan barulah ada Ruh dari Unsur Malaikat yakni Malaikat meniupkan Ruh pada jasmani itu tadi.  Jadi yang dari Malaikat itu adalah Ruh tapi namanya masih JISIM

Jumat

Hakekat Iman

hakekat Iman itu ialah :   
(QOBUULIR RUUH)
Yakni : Menerimanya Ruh akan Tauhid Rubuubiyyah.

Allah Menawarkan Amanah

* Dalam Tulisan-tulisan yang akan datang,  seringkali istilah NAFS disamakan dengan RUH. Itu hanya untuk memudahkan pemahaman saja.  Sedangkan untuk detail NAFS dan RUH bisa di baca

Tauhid atau Syirik ?

Orang kafir mengatakan bahwa Alloh-lah yang menciptakan alam semesta ini, tapi merka juga di katakan tidak berakal. Tidak ber-akal adalah sejelek-jelek hewan melata, dan sejelek-jelek hewan melata adalah

Tauhid Rububiyyah

Sebelum saudara mengikuti apa-apa yang ada di Sirna Raga, ada yag perlu diperhatikan.
Apa-apa yang dimuat di sini, jangan tergesa-gesa ditelan mentah-mentah, tapi jangan juga

Perbedaan Ruh/Nyawa dengan Nafs/Jiwa

Kalau kita googling tentang RUH – NYAWA – NAFS – JIWA – JASAD . Justru bikin kita bingung, inilah yang  sedikit membuat kami takut, boleh tidak kami bahas ini dari pendapat (Thoriqoh) kami?  Setelah kami

Tuhan Maha Adil

Perhatikan Pertanyaan-pertanyaan  dibawah ini, pertanyaan yang sajak kecil sudah ada dalam  pikiran penulis.

Hikmah Kisah Maling Kundang



Pada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan

Guru yang Bijak

Tatkala seorang guru besar sufi Hasan, mendekati akhir masa hidupnya, seseorang bertanya kepadanya, “Hasan, siapakah gurumu?” Dia menjawab, “Aku memiliki ribuan guru. Menyebut nama mereka satu-persatu